Nasib Prabowo Andai Tak Nyapres Lagi? Tokoh PKS & PA 212 Rupanya Punya Usul, Cocoknya jadi Sosok Ini

PKS dan PA 212 yang menolak Prabowo maju di Pilpres 2024 ini sendiri merupakan dua kelompok pendukung Prabowo di Pilpres 2019.

Editor: Doan Pardede
Tribunnews/Jeprima
Menhan Prabowo 

Kata Dasco, jika memang PA 212 ingin mengajukan calon lain dalam bursa Pilpres 2024 mendatang, ia pun mempersilakan Slamet Maarif dan kawan-kawannya itu untuk membuat partai sendiri.

Dasco menyatakan bahwa apapun langkah dan sikap politik Partai Gerindra adalah mekanisme partai yang telah disepakati bersama.

"Pendapat itu boleh-boleh saja, tetapi kita Gerindra punya mekanisme sendiri dan mekanisme itu diatur sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai Gerindra," kata Dasco.

"Ya kalau Pak Slamet Maarif mengatakan Pak Prabowo sudah selesai, mungkin berbeda pendapat dengan kader Partai Gerindra. Kami juga menghargai apabila kemudian Pak Slamet Maarif berpikir untuk membuat partai sendiri," imbuhnya.

Selain itu, Dasco juga menanggapi bahwa usulan Slamet Maarif untuk mencalonkan kader muda di Gerindra tidak sesuai dengan apa yang diputuskan partai.

Dasco menegaskan pencalonan dari Gerindra mengikuti mekanisme yang setelah ditetapkan oleh majelis partai berlambang kepala burung garuda itu.

"Pendapat dari Pak Slamet Maarif kawan saya itu tidak segaris dengan apa yang sudah diputuskan oleh mekanisme di Partai Gerindra," terangnya.

Dan lagi-lagi, Dasco tetap memberikan pilihan kepada PA 212 untuk membentuk parpol sendiri agar bisa mengusung Capres dan Cawapres sesuai selera mereka sendiri.

"Mungkin dengan membuat partai sendiri partai tersebut bebas kemudian untuk mengusung aspirasinya, apakah mengusung A, si B ya silakan saja. Tapi kalau dari Gerindra itu sudah melalui mekanisme yang ada," tegasnya.

Sementara politikus senior Gerindra, Mulyadi menjelaskan alasan para pengurus meminta kembali Prabowo maju di Pilpres 2024.

Karena Prabowo memiliki kompetensi paling lengkap soal capres 2024. Apalagi saat ini Prabowo sudah menjabat sebagai Menhan di era Presiden Jokowi.

"Saya sebagai kader, saya bilang 100 persen lah Pak Prabowo masih harus didedikasikan memimpin negeri ini karena konteks kapasitas, jam terbang, apalagi beliau sekarang menjadi bagian dari pemerintah sangat all out," kata Mulyadi, Senin (10/8/2020).

"Dan dikategorikan sebagai menteri terbaik mengelola anggaran supaya efektif dan tepat sasaran sudah dilakukan. Jadi dengan kapasitas beliau sudah wajar kalau semua kader berharap maju lagi merepresentasikan partai menjadi pimpinan nasional," tambahnya.

Tjahjo Sebut 5 Gubernur Berinvestasi untuk Pilpres 2024

Menteri Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan RB) Tjahjo Kumolo menyinggung adanya kepala daerah yang sudah mempersiapkan diri untuk berkontestasi pada Pemilu 2024.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved