Balas Pernyataan Ketua PA 212, Dahnil Sebut Prabowo Tak Berkhianat, Ini Alasan Gabung Jajaran Jokowi

Balas pernyataan Ketua PA 212 Slamet Maarif, Dahnil Anzar Simanjuntak sebut Prabowo Subianto tak berkhianat, beber alasan gabung Pemerintah Jokowi

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Tribunnews
Balas Pernyataan Ketua PA 212, Dahnil Sebut Prabowo Tak Berkhianat, Ini Alasan Gabung Jajaran Jokowi 

"Saya mau katakan justru apa yang beliau lakukan pada saat ini memilih untuk bergabung dengan Pemerintah itu adalah menjaga persatuan agar bangsa ini tidak pecah," kata Dahnil Anzar Simanjuntak.

Juru Bicara Prabowo ini kemudian menceritakan bahwa Ketua Umum Gerindra itu mengakui waktu itu dalam posisi yang tidak mengenakan dan diakui juga mendapat banyak ejekan dari berbagai pihak.

Termasuk para pendukungnya yang merasa tidak menerima terhadap keputusannya tersebut.

"Kedua, Pak Prabowo kemarin juga menyebutkan, 'saya tahu saya diejek, dihina,' tapi itu tidak ada masalah, itu adalah konsekuensi langkah yang harus dipilih oleh seorang pemimpin," ungkapnya.

"Jangan-jangan langkah beliau ini justru menyelematkan Pak Slamet Maarif, menyelamatkan banyak orang, dan sebagainya,"

"Tentu tadi menjaga persatuan salah satunya," pungkasnya.

Prabowo Disebut Ketua PA 212 Sudah Habis di Pilpres, Mardani Ali Sera justru Sarankan Ini

Slamet Maarif Singgung Nama Anies hingga Sohibul Iman

Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyatakan telah berpisah dan tidak akan lagi mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto andai tetap maju di Pilpres 2024 mendatang.

Kepastian tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Senin (10/8/2020).

Dilansir TribunWow.com, Slamet Maarif mengatakan bahwa yang pertama sudah terlanjur kecewa dengan Prabowo yang justru memilih meninggalkan PA 212 termasuk para pendukung lain yang sudah berjuang di Pilpres 2019 lalu.

Menurutnya, hal itu terjadi lantaran Prabowo memutuskan bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan menjadi Menteri Pertahanan.

Namun selain itu, faktor pertimbangan lainnya adalah dari segi usia Prabowo yang sudah 70 tahun lebih pada 2024 mendatang.

"Artinya untuk 2024 kalau seorang negarawan akan mempertimbangkan itu (kepentingan rakyat daripada kepentingan penguasa), kan Pak Prabowo sudah meninggalkan kita semua dengan bergabung dengan Pemerintah," ujar Slamet Maarif.

"Ini negara sudah luar biasa, oleh karenanya, 2024 itu butuh sosok yang memang betul-betul energik," jelasnya.

"Dan saya yakin Gerindra akan mempertimbangkan itu."

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved