Wisata Kuliner
Cimor Cireng Kepiting Khas Balikpapan, Gurih Menggoyang Lidah, Saat Dingin Tetap Empuk & Tidak Alot
Cimor Cireng Kepiting Khas Balikpapan, Gurih Menggoyang Lidah, Saat Dingin Tetap Empuk & Tidak Alot
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Cimor cireng kepiting khas Balikpapan, gurih menggoyang lidah, saat dingin tetap empuk & tidak alot.
Kekayaan kuliner Indonesia memang tak bisa dihitung jumlahnya.
Ragam kuliner khas dari satu daerah saja bisa mencapai ratusan, apalagi jika dibentangkan dari Sabang sampai Merauke.
Satu di antaranya yang terkenal adalah cireng.
Secara definisi, cireng adalah aci yang digoreng. Aci sendiri terbuat dari adonan tepung kanji atau tapioka.
Hanya dengan bahan-bahan yang sederhana, jajanan seperti cilok, cimol, dan cireng memiliki banyak penggemar dari seantero nusantara.
Camilan ini memang nikmat di kudap di rumah, dibuat, beli secara online, maupun di tempat-tempat nongkrong seperti kafe.
Cireng sangat mudah dijumpai di Balikpapan. Namun pernah kah Anda mencoba cireng berbahan baku daging kepiting?
Jika belum, Cimor atau Cireng Morotai bisa jadi daftar teratas.
Defiana Achmad Noor bisa dibilang pelopor cireng kepiting pertama di Indonesia.
Pemilihan kepiting pun ia lakukan untuk menunjukkan rasa lokal Balikpapan yang terkenal akan olahan salah satu jenis seafood tersebut.
"Balikpapan terkenal dengan kepiting, saya punya kenalan ada yang jual capit dan daging kepiting. Coba meracik lagi, daging kepiting dimasukkan kedalam adonan cireng. Namun disangrai terlebih dahulu untuk menghilangkan sisa amisnya," ujar Defiana Achmad Noor.
Perempuan yang kerap disapa MakCi atau Mamak Cireng oleh kawan-kawannya ini, memang memiliki minat memasak dan suka makan.
Tahun 2017, ketika cireng sedang naik daun, ia pun turut menggemarinya.
Namun ia justru merasa sedikit kecewa, jika camilan yang sangat nikmat disantap panas tersebut, menjadi alot ketika sudah mendingin.
Ia kemudian berinovasi, bagaimana caranya biar saat dingin, tetap empuk, kenyal dan tidak alot.
"Meracik-racik sendiri, lalu bawa ke kantor. Teman-teman kantor nyobain, ternyata doyan. Biar dingin, tidak keras," ujar perempuan yang juga karyawati ini.
Teknik rahasia ini pun, ia bocorkan. Agar cireng tidak alot, Defi menggunakan tepung tapioka premium.
Harganya sedikit lebih mahal dibanding tepung biasa.
Tidak hanya varian kepiting, Cimor juga punya varian original, pedas dan Ebi.
Untuk olahan Ebi sendiri, sebelum di masukkan ke dalam adonan tepung, terlebih dahulu di rendam air panas, kemudian di ulek secara manual.
Untuk harga? Sangat pas di kantong. Satu paket berisi 12 buah cireng dihargai mulai dari Rp 20.000 hingga Rp30.000 untuk berbagai jenis rasa.
Tidak lupa, sudah termasuk sambal rujak pedas manis. Murah kan?
"Untuk bumbu rujak, juga menggunakan gula merah yang premium. Bahan campuran sambalnya segar agar ketika disantap, makin nikmat," tukasnya.
Berbagai jenis rasa tersebut, cocok menggoyang lidah mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.
Pemesanan bisa dilakukan melalui DM Instagram @cimor_viekitchenbpp atau WhatsApp 081250517501/081350656565.
"Karena kami tanpa bahan pengawet, bertahan selama 4 hari di luar suhu ruang, dan bisa bertahan di freezer selama 4 bulan," pungkasnya.
Siap Bawa Cimor ke Panggung Internasional
Defiana Achmad Noor mengisahkan awal mulai pemberian nama Cimor, akronim dari Cireng Morotai, brand kuliner miliknya.
Ia menyebut, kawan-kawannya memiliki andil yang cukup besar dalam membangun usaha sejak tahun 2017, di samping keluarga dan sang suami, Yulianto Hq, yang merupakan Kasi Barang Bukti di Kejaksaan Negeri Kabupaten Tegal (Slawi), Jawa Tengah.
"Awalnya pun, kenapa cireng ini namanya Cimor, Cireng Morotai, teman-teman kantor juga yang memberi julukan. Karena unik dan gampang diingat, kenapa tidak?" jelasnya.
Perempuan berumur 35 tahun ini, terbilang cerdas dalam memasarkan produknya. Ketika keluar kota, baik tugas dinas, maupun mengunjungi suami tercinta, ia tidak lupa membawa Cimor sebagai buah tangan.
"Misalkan berangkat dinas ke luar kota, Jakarta, aku bawa dan ternyata yang suka banyak, dan dari banyak provinsi," ungkapnya.
Kawan yang sudah mencoba, karena rasanya enak dan menarik, meminta untuk dikirim ke daerah mereka. Yang paling banyak dicari adalah Cimor varian kepiting.
Ia mengaku sudah mengirim di banyak daerah, baik pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi hingga Papua. Bahkan, ada salah satu pelanggan asal Bandung, yang membeli Cimor.
Baca juga:
• Ada Cireng hingga Ketoprak, Nama-nama Makanan Khas Indonesia ini Ternyata Punya Kepanjangan
• Ada Rujak Cireng hingga Nasi Goreng Buah Naga, Berikut ini Kuliner-kuliner Unik Khas Indonesia
• Cara Bikin Cireng Kari Super Enak, Camilan Renyah dan Kenyal yang Bisa Jadi Ketagihan
• Cara Bikin Cireng Kucai Krispi yang Super Enak, Bikin Keluarga Pengen Ngemil Terus
• Cara Bikin Cireng Keju Super Enak, Camilan Sederhana untuk Keluarga Tercinta
"Cukup lucu sih, karena cireng kan dari Bandung, tapi pesannya di Kalimantan," urainya.
Respon positif yang ia terima ini, membuat Defi semakin optimis untuk melebarkan sayap.
Didukung pemerintah kota, ia bertekad untuk menjadikan Cimor sebagai makanan khas Balikpapan. Olehnya itu, ia membuat tagline 'Balikpapan Juga Punya Bossku'.
"Dokumen PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga, red) sudah ada. Saat ini sedang tahap pengurusan sertifikasi halal. Rencana mau buka cabang di tempat suami di Tegal, tapi namanya tetap membawa Balikpapan," ujarnya.
Perempuan berkerudung ini merupakan pelaku UMKM yang aktif membantu pemerintah mendorong produk lokal.
Sebelum pandemi Covid-19 ini mewabah, ia bahkan berencana mengirim Cimor untuk kerabatnya di Australia, untuk diperkenalkan di negeri kanguru sehingga potensi melakukan eksportir semakin lapang.
"Rencana untuk mengirim ke Australia, namun masih tertahan corona. Karena kami tidak pakai pengawet, khawatirnya dengan durasi pengiriman yang lebih panjang dari biasanya ini, akan merusak barang. Jadi ditunda dulu," jelasnya.
Sejauh ini, Defiana Achmad Noor sudah mengirim ke Jeddah, Abu Dhabi hingga Madinah. Pengiriman ini bukan dalam bentuk ekspor.
Namun biasanya jemaah yang mau umrah, atau teman yang bepergian memesan Cimor untuk dibawa ke negara tersebut. (*)
