Kepala Damkar PPU Meninggal
Meninggal Saat Dirawat di RSUD PPU, Warga Maridan Derita Penyakit Gula, Hasil Rapid Test Reaktif
oshua Majid, pendeta asal Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang meninggal dunia di RSUD Ratu Aji Putri Botung
Penulis: Samir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO-Yoshua Majid, pendeta asal Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur yang meninggal dunia di RSUD Ratu Aji Putri Botung, pada Senin (17/8/2020) malam, dikebumikan di Maridan sekitar pukul 02.30 Wita.
Sebelum meninggal, Yoshua sudah sering mengalami sakit terutama gula tinggi.
Salah satu kerabatnya, Ita saat dihubungi Tribunkaltim.co, Selasa (18/8/2020) pagi mengatakan, sebelum dirawat di RSUD PPU, terlebih dahulu dibawa di Puskesmas Maridan untuk diperiksa. "Jadi Om saya itu sudah sering berobat di puskesmas karena sakit," ujarnya.
Ia mengatakan, saat dibawa ke puskesmas dilakukan rapid test terlebih dahulu dan hasilnya reaktif. Sehingga pihak puskesmas memberikan surat pernyataan kepada istrinya untuk ditandatangani.
"Isinya adalah ketika meninggal maka harus dikuburkan secara protokol covid-19, Pihak keluarga setuju," ucapnya. Ia mengatakan, bahwa ia menderita gula tinggi bahkan mencapai 500.
Meskipun dirawat di RSUD PPU, namun Ita mengatakan, hasil swab belum keluar sehingga yakin bahwa pamannya itu meninggal karena gula tinggi. "Belum bisa dipastikan meninggal karena covid-19 karena hasil swab belum keluar. Memang rapid test reaktif," ujarnya.
Seperti diberikan sebelumnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Penajam Paser Utara (PPU), Yogyana telah meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung.
Ia meninggal setelah menjalani perawatan karena covid-19.
Selain Yogyana, seorang pendeta dari Kelurahan Maridan, Kecamatan Penajam, PPU, Yoshua Majid juga meninggal setelah dirawat covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan PPU, Arnold Wayong mengakui, bahwa selain Yogyana juga telah meninggal pendeta asal Maridan.
"Ada juga pendeta yang meninggal juga dirawat karena diduga covid-19. Hampir bersamaan. Jadi ada dua yang meninggal," ungkapnya.
Ia mengatakan, rencananya mayat pendeta tersebut akan dibawa ke Maridan untuk dikuburkan. "Kami sudah koordinasi Puskesmas Maridan mereka juga siap melakukan penguburan secara protokol covid-19," katanya
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Penajam Paser Utara (PPU), Yogyana meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung, Senin (17/8/2020) malam sekitar pukul 22.15 Wita.
Kabar tersebut juga diakui Wakil Bupati PPU Hamdam saat dihubungi. "Iya dek saya barusan terima kabar kalau Pak Yogy meninggal dunia," ujarnya.
Ia menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya kepala dinas tersebut diduga karena Virus Corona atau covid-19.