Soal Liga 1 Tanpa Degradasi, Gelandang Serang Borneo FC Sultan Samma Sebut Rawan Praktik Main Mata

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Gelandang serang Borneo FC Samarinda, Sultan Samma blak-blakan mengenai ditiadakannya degradasi pada lanjutan Liga 1 musim 2020 mendatang.

Bukan tidak setuju dengan ketentuan tersebut, namun Sultan Samma mengkhawatirkan adanya sejumlah klub yang tidak lagi berjuang ketika peluang juara sudah hilang.

"Kalau soal tidak ada degradasi saya serahkan semuanya ke operator liga," ucapnya, Selasa (18/8/2020).

Hal itu pun dikhawatirkan akan mengurangi nilai-nilai sportivitas, serta kualitas kompetisi. Bahkan, bukan tidak mungkin praktik "main mata" dapat terjadi.

"Ya, semoga saja tetap berjalan selayaknya kompetisi dan tentunya tetap menjunjung tinggi sportivitas," ucapnya.

Sultan Samma berharap semua klub dapat menunjukkan mental sebagai juara, dan menghindari praktik-praktik kotor yang dapat mencederai sportivitas.

• Jelang Latihan Perdana, Pemain Borneo FC Jalani Swab Test

• Patuhi Protokol Kesehatan, Pusamania Dilarang Hadir ke Segiri Saksikan Borneo FC Berlatih

"Apakah mental juara, atau hanya kaleng-kaleng saja jika ada main mata. Di sini kita juga bisa lihat kualitas bangsa kita," tuturnya.

"Kalau kami akan terus main habis-habisan, tunjukkan yang terbaik sampai laga terakhir," uarnya.

Lanjutan Liga 1 2020 pada 1 Oktober mendatang, telah ditetapkan tidak akan ada klub yang terdegradasi.

Banyak yang menilai, klub yang sudah tidak memiliki peluang juara bakal bermain loyo di sisa laga, hal ini pun dapat berdampak terhadap kualitas kompetisi.

Seluruh laga Liga 1 nantinya dimainkan di Pulau Jawa tanpa penonton. Semua klub diwajibkan untuk memilih kandang di Pulau Jawa, terutama di kawasan DI Yogyakarta dan sekitarnya.

Borneo FC sendiri telah menentukan homebase di stadion Maguwoharjo, Sleman. Pada 24 Agustus 2020 nanti, Borneo FC akan menggelar latihan perdana di Stadion Segiri, Samarinda. (*)