Traveler Ingin Wisata Arung Jeram, Inilah Protokol Kesehatan yang Harus Dipatuhi

Traveler Ingin Wisata Arung Jeram, Inilah protokol Kesehatan yang harus dipatuhi

Editor: Nur Pratama
TRIBUN KALTIM/ CHRISTOPER DESMAWANGGA
Berarung jeram di Sungai Ayung 

TRIBUNKALTIM.CO - Traveler Ingin Wisata Arung Jeram, Inilah protokol Kesehatan yang harus dipatuhi

Pandemi Covid-19 memaksa manusia mengubah kebiasaannya di segala bidang, dengan menerapkan protokol kesehatan agar tidak tertular Virus Corona 2.

Perubahan ini tak terkecuali terjadi sektor wisata arung jeram.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) pun mendorong penerapan protokol kesehatan dalam wisata minat khusus ini di berbagai lokasi di Indonesia.

CHSE arung jeram

Direktur Promosi WIsata Minat Khusus (Kemenparekraf/Baparekraf), Adella Raung, di dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (18/8/2020), menjelaskan bahwa Kemenparekraf telah menyusun protokol kesehatan dan panduan pelaksanaan CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability) .

 Kabar Gembira, Resmi PNS/ASN Libur 11 Hari, Pengganti Cuti Bersama Idul Fitri, Catat Tanggalnya

 Adian Napitupulu Bongkar Ciri Partai Politik di Tubuh KAMI, Refly Harun Bereaksi, Lalu Tersenyum

 Tak Perlu ke BPJS Ketenagakerjaan, Cukup Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id, Cek Nama Dapat BLT

TONTON JUGA

Mereka berkerja sama dengan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), dan pelaku pariwisata arung jeram, dalam menyusun panduan pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian alam berkelanjutan untuk arung jeram.

tribunnews
Direktur Promosi WIsata Minat Khusus (Kemenparekraf/Baparekraf), Adella Raung, dalam siaran pers simulasi CHSE di Citarik, Sukabumi, Jawa Barat. (kemenparekraf.go.id)

"Protokol ini sudah disimulasikan di Citarik, Sukabumi pada 17 – 18 Agustus 2020," kata Adella, dalam siaran pers.

Adella menjelaskan, penerapan simulasi protokol CHSE ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada wisatawan, untuk berwisata arung jeram.

"Sehingga penyebaran COVID-19 di sektor pariwisata, khususnya arung jeram dapat diminimalisir," ujar Adella.

Pembatasan penumpang

Beberapa protokol kesehatan yang disyaratkan dalam arung jeram misalnya perahu dengan 3 thwart (penyangga di perahu) hanya boleh membawa 4 wisatawan plus pemandu.

Thwart belakang harus dikosongkan, sehingga penempatan peserta diatur sedemikian dengan memperhatikan jarak aman di dalam perahu.

Sebelumnya Kemenparekraf dan FAJI memberikan bantuan perlengkapan arung jeram, kepada operator wisata minat khusus ini di seluruh Indonesia.

Perlengkapan itu untuk mendukung persiapan operator arung jeram, pada masa adaptasi kebiasaan baru.

Bantuan perlengkapan arung jeram diberikan kepada 62 operator dari 14 provinsi, yang diwakili oleh 20 operator arung jeram di Provinsi Jawa Barat di Citarik Sukabumi, pada Senin (17/8/2020).

Bantuan itu berupa tangki disinfektan elektrik sebanyak 2 unit, oksigen portable 2 liter sebanyak 2 unit, ambu bag sebanyak 5 unit, 2 buah dry bag 40 liter, 15 buah helm arung jeram, 15 buah dayung arung jeram, 15 buah jaket pelampung, serta botol air minum sebanyak 15 buah.

tribunnews
Pelampung untuk kegiatan arung jeram sedang disemprot dengan disinfektan, sebagai bagian dari CHSE wisata arung jeram. (kemenparekraf.go.id)

Pemberdayaan UMKM

Bantuan perlengkapan itu juga sebagai bentuk dukungan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sekaligus memberdayakan pelaku UMKM.

"Dukungan ini untuk membangkitkan kembali semangat para pelaku pariwisata yang terdampak pandemi, agar bisa kembali membangun pariwisata Indonesia di masa adaptasi kebiasaan baru," ujar Adella.

Adella menjelaskan, program bantuan perlengkapan aktivitas wisata minat khusus ini tidak hanya diperuntukkan bagi wisata arung jeram, sebab Kemenparekraf juga memberikan bantuan serupa kepada wisata pengamatan burung (birdwatching) dan wisata pendakian gunung.

Penyerahan bantuan perlengkapan ini dilaksanakan di Citarik, Sukabumi, Jawa Barat, untuk wisata arung jeram. Sementara perlengkapan pemandu gunung diserahkan di Gunung Papandayan Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Perlengkapan bagi para pemandu pengamatan burung (birdwatching) diserahkan secara simbolis di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.

Artikel ini telah tayang di Tribunwartakotatravel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved