Berita Pemprov Kalimantan Timur
Buka Rakor Karhutla Kaltim, Isran: Saya Bersyukur Kaltim Masih Adem
Isran Noor menegaskan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) termasuk kategori bencana yang perlu diantisipasi dan diwaspadai
BALIKPAPAN – Gubernur Kaltim H Isran Noor menegaskan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) termasuk kategori bencana yang perlu diantisipasi dan diwaspadai. Lambat mengantisipasi, apalagi sampai gagal, maka karhutla akan menjadi bencana bagi daerah, bahkan bagi negara tetangga.
Bencana yang menyerang kesehatan masyarakat, sosial, hingga mengganggu aktivitas perekonomian, seperti terganggunya lalu lintas penerbangan.
"Karhutla ini menjadi perhatian serius presiden. Bahkan sudah ada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Itu artinya, Presiden Joko Widodo sangat serius untuk antisipasi dan penanganan karhutla ini agar tidak selalu terulang," kata Gubernur Isran Noor saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi dan Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Ballroom Hotel Jatra Balikpapan, Selasa (25/8/2020).
Instruksi presiden ini lanjut Gubernur, mengatur soal bagaimana upaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan, serta bagaimana mengatasi setelah terjadinya bencana tersebut.
Terkait karhutla, kata Gubernur, Kaltim patut bersyukur. Sebab ketika provinsi lain secara umum suhu wilayah sudah mulai memanas, Kaltim masih tetap adem, karena hingga akhir Agustus ini, hujan masih intensif mengguyur Benua Etam.
Beberapa hari ini di Balikpapan masih terjadi hujan lebat. Daerah lain di Kaltim pun demikian. Menurut Gubernur, ini anugerah Allah SWT yang sangat membantu.
"Di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat bahkan Kalimantan Utara, sekarang titik api sudah meningkat. Ini adalah sebuah hal yang pantas kita syukuri bahwa Kalimantan Timur sementara ini aman dari kebakaran," ucap Isran.
Namun demikian, Gubernur tetap berharap kepada semua pihak dan terutama instansi terkait yaitu Dinas Kehutanan, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, para pengusaha atau badan usaha, baik swasta maupun pemerintah, termasuk masyarakat dan berbagai komunitasnya untuk bersama-sama mencegah kemungkinan terjadinya karhutla.
Secara tegas Gubernur Isran Noor meminta instansi terkait baik provinsi maupun kabupaten dan kota untuk bergerak cepat melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan. "Saya juga berharap kepada semua pihak untuk tetap ambil bola, jangan menunggu," sindir Isran.

Penegasan ini disampaikan Isran agar semua unit kerja di provinsi dan kabupaten/kota terkait pencegahan karhutla melakukan gerakan masif, tidak saling menunggu untuk mengingatkan masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan.
Pasalnya, pembukaan lahan untuk usaha perkebunan dan ladang umumnya dilakukan dengan cara membakar. Sosialisasi harus terus dilakukan hingga masyarakat sadar tidak lagi membakar lahan dan hutan untuk kepentingan usaha mereka.
"Jika kita sudah lakukan sosialisasi yang luas kepada masyarakat, dan masyarakatnya tetap tidak mau mengikuti imbauan pemerintah, maka hukum harus ditegakkan kepada para pelaku pembakaran," tegas Gubernur.
Mantan Bupati Kutai Timur ini sempat menceritakan pengalamannya, melihat kebakaran lahan di sisi jalan arteri Balikpapan-Samarinda, belum lama ini.
"Beberapa waktu lalu terjadi kebakaran di jalan arteri Samarinda-Balikpapan, sore hari. Saya telepon Kepala Dinas Kehutanan. Semua turun ke lapangan, sudah ada polisi dan tentara. Dicari-cari pelakunya nggak ada yang mau mengaku," kisah Gubernur. "Saya bilang tunggu siapa yang nanam nanti. Yang nanam itu pasti yang membakar. Sampai sekarang nggak ada yang berani nanami," sambungnya.
Menurut Gubernur, penegakan hukum akan menjadi pembelajaran penting agar masyarakat mau bersama-sama menjaga dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, Gubernur Isran Noor juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu daerah mencegah dan menangani karhutla. Apresiasi khusus juga disampaikan Gubernur Isran Noor untuk TNI dan Polri serta kelompok-kelompok masyarakat peduli karhutla.