Limbah Medis Naik 30 Persen di Balikpapan Selama Pandemi, Sampah Masker Malah Berkurang
Penanganan covid-19 sudah berjalan enam bulan melibatkan Tim Gugus Tugas, tim medis dan pemerintah kota Balikpapan. Selama ini juga terus dilakukan i
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Penanganan covid-19 sudah berjalan enam bulan melibatkan Tim Gugus Tugas, tim medis dan pemerintah kota Balikpapan.
Selama ini juga terus dilakukan isolasi dan perawatan terhadap pasien Virus Corona ( covid-19 ) di sejumlah rumah sakit.
Tentunya, ini membuat produksi limbah medis meningkat.
Terkait ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan Suryanto mengatakan akan mengoordinir limbah medis yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan.
"Memang ada peningkatan jumlah produksi limbah medis. Terutama untuk limbah B3 yang berkaitan dengan covid-19. Yang jelas limbah medis ini kami pisah," katanya, Rabu (26/8/2020).
Peningkatan tersebut, menurutnya, hanya mencapai angka 30% dibanding biasanya, sebab lebih banyak masyarakat menggunakan masker kain dibandingkan masker dosposabel alias sekali pakai.
Baca juga: Mantap Tinggalkan PAN Amien Rais Akan Launching Partai Baru, Berikut Sejumlah Tokoh yang Ikut Serta
Baca juga: Bocah 13 Tahun Babak Belur Usai Ditangkap Polisi, Keluarga Tak Terima, Polda Sulsel: Tidak Sengaja
"Kalau begitu limbahnya, sebaiknya setelah digunakan dicuci dulu dirobek kemudian dibuang. Sebaiknya direndam atau dicuci menggunakan disinfektan atau sabun lalu dirusak atau dirobek," tuturnya.
Sampah masker belakangan ini jauh berkurang, setelah lebih banyak masyarakat memilih menggunakan masker kain atau yang dapat dipakai berulang.
"Di tiap kecamatan kami juga sudah siapkan tempat (dropbox) untuk membuang masker. Kebanyakan juga kosong," ujarnya. (*)
