Embarkasi Haji Balikpapan Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, Dihuni Kebanyakan Nakes Asal RSKD
Seperti rencana sebelumnya, Embarkasi Haji Balikpapan telah difungsikan sebagai tempat isolasi bagi para pasien positif covid-19. Sementara kasus ter
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Seperti rencana sebelumnya, Embarkasi Haji Balikpapan telah difungsikan sebagai tempat isolasi bagi para pasien positif covid-19.
Sementara kasus terkonfirmasi covid-19 di Balikpapan terus melonjak dalam beberapa hari terakhir.
Sebagai tempat isolasi mandiri, Embarkasi Haji Balikpapan juga dihuni kebanyakan para tenaga kesehatan (nakes) dari RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD).
Seperti diketahui, Embarkasi Haji Balikpapan diperuntukkan bagi mereka yang memiliki gejala ringan atau bahkan masuk dalam golongan Orang Tanpa Gejala (OTG).
Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Balikpapan telah melakukan seleksi terhadap pasien yang akan melakukan isolasi mandiri di sini.
Sekretaris Dinas Kesehatan Balikpapan, Alwiaty mengatakan, mereka yang masuk jangan sampai memiliki riwayat penyakit penyerta.
"Yang boleh masuk hanya yang bergejala ringan atau OTG. Karena di sini tidak seperti rumah sakit. Kita tidak bisa mengawasi langsung pasien," ujarnya, Kamis (27/8/2020).
Sebagai informasi, Embarkasi Haji Balikpapan memiliki fasilitas 134 tempat tidur. Saat ini kamar yang telah digunakan sebanyak 37 unit.
Adapun gedung yang digunakan berjumlah 4, namun baru dua yang efektif terisi, yakni gedung Kuba dan Khandak.
Lebih lanjut, Alwiaty menjelaskan, Embarkasi Haji hingga saat ini telah digunakan oleh 50 pasien yang melakukan isolasi mandiri.
Namun dari jumlah pasien tersebut, sebanyak 33 orang telah berhasil keluar sehingga menyisakan 17 orang yang masih dalam masa perawatan.
Dari penuturannya, kebanyakan penghuni Embarkasi Haji cenderung digunakan sebagai tempat isolasi mandiri tenaga kesehatan yang berasal dari RSUD Kanujoso Djatiwibowo
"Memang untuk sementara ini penggunaan Embarkasi Haji Balikpapan cenderung jadi tempat isolasi tenaga kesehatan dari RSKD," tuturnya.
Ini dilakukan akibat beberapa waktu lalu banyak tenaga medis yang tumbang, sehingga pihaknya harus fokus untuk menangani hal tersebut.
Baca juga: Istri di Madiun Ambrukkan Rumah, Lantaran Si Suami yang Kerja di Taiwan Selingkuh