PANGKAT Tak Main-main! Pria Ini Baru Tahu Istri Polwan Gadungan Setelah 5 Bulan Nikah, Nasibnya Kini
Dan parahnya, sang suami baru tahu bahwa istrinya adalah Polwan gadungan setelah 5 bulan menikah.
WH (39) mengaku bahwa yang ia lakukan itu adalah keinginannya sendiri.
"Idenya dari saya sendiri, dan itu karena faktor ekonomi. Untuk Brigadir saya tidak tahu, namun kalau Akpol Rp 300.500.000," katanya.
Ditanyai kepada WH, apakah sudah banyak berhasil, ia malahan menjawab banyak yang tidak berhasil.
Ia mengaku bahwa bukan dirinya yang menawarkan, melainkan korban yang memintai bantuannya.
"Ya modusnya saya baik-baik saja, ya sopan dan tidak ada pemaksaan."
"Dia (korban) yang minta sama saya untuk masuk polisi. Kalau ada kesempatan, itu saya tolong," katanya.
Ia menjelaskan, bahwa tidak memaksa atau menyebarkan informasi dan mengajak orang untuk jadi anggota polisi.
"Saya tidak mengatakan mau gak, mau gak masuk polisi. Kan tidak ada. Jadi saya kenal dia, di warung dia," ujarnya.
2. Naik pangkat tahun 2016
Polisi gadungan ternyata dulunya menggunakan atribut lengkap berpangkat Kombes Pol pada Tahun 2016.
Selanjutnya, pada Tahun 2019 yang bersangkutan mengaku telah naik pangkat jadi jenderal bintang satu atau Brigjen Polisi.
"Pada waktu Tahun 2016, saya pakai atribut lengkap Kombes. Tapi saya sekarang hanya pakai topi bintang satu, itu saja," katanya.
Sejauh ini, dikatakan dirinya bekerja menjual keperluan barang eloktronik atau sales.
"Saya pertama mengaku sebagai Kombes dan selanjutnya mengaku Brigjen," ucapnya.
3. Atribut beli di pasar
Ada sejumlah atribut kepolisian yang dipakai pelaku dalam memuluskan aksinya.
Mulai dari pakaian, topi bintang satu hingga pangkat yang ia kenakan.
Sementara tanda pengenal hasil editan sehingga muka dia yang tampak.
"Saya sendiri, saya pakai atribut hanya topi bintang satu. Id card saya buat sendiri. Diedit, jadi kepala fotonya yang diganti dengan saya," ujarnya.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Yulmar Try Himawan mengatakan bahwa atribut dibeli di pasar oleh pelaku.
"Atribut ada yang dibeli di Pasar Raya, ada yang di toko-toko di Imam Bonjol," katanya.
4. Hidup mewah polisi gadungan
Uang ratusan juta yang didapatkan pelaku digunakan untuk membeli sejumlah barang.
Bahkan, uang hasil tipu-tipu itu ia gunakan untuk hidup mewahnya.
Mulai dari membeli mobil Pajero, motor sport hingga jajan Rp 3 juta sehari.
WH mengaku menggunakan uang hasil menipu membeli mobil, jam tangan hingga membayar kontrakan rumah.
Inilah rincian penggunaan uang yang diperoleh WH:
- Membayar DP pembelian mobil Grand Vitara warna hitam dan DP mobil Pajero warna hitam Rp 55 juta.
- Membayar DP sepeda motor CBR 250 CC warna hitam Rp 15 juta.
- Membeli barang elektronik seperti televisi, kulkas, dan handphone merek Samsung A8.
- Biaya kebutuhan pelaku sehari-hari Rp 3 juta.
Dihadirkan saat jumpa pers di Kantor Mapolresta Padang, Rabu (23/1/2020) WH (39) mengaku uang itu sudah habis semua.
"Beli mobil, membayar kontrakan rumah dan segalanya. Ya habis semuanya," katanya.(*)
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Bulan Menikah, Suami Tak Tahu Istrinya Polwan Gadungan, Keluarga Ditipu Rp 204 Juta" dan di Tribunpadang.com dengan judul Hidup Mewah Brigjen Polisi Gadungan di Padang, Punya Pajero hingga CBR, Jajan Sehari Rp 3 Juta