Rekonstruksi Kasus Red Notice Djoko Tjandra, Keterangan Tommy Sumardi Buat Irjen Napoleon Naik Pitam

Bareskrim Polri menggelar rekonstruksi kasus red notice Djoko Tjandra, keterangan Tommy Sumardi buat Irjen Napoleon Bonaparte naik pitam

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA/ Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
Mantan Kadivhubinter Polri, Irjen Napoleon Bonaparte (kiri). Djoko Tjandra diserahkan ke Kejaksaan Agung 

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri telah menggelar rekonstruksi terkait kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra saat masih menjadi buronan interpol pada hari ini, Kamis (27/8/2020).

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan rekontruksi itu digelar di Gedung Transnational Crime Coordination Centre (TNCC) Mabes Polri, Jakarta Selatan sejak pagi hari ini.

"Pada pagi ini sampai sore pukul 16.00 WIB, penyidik melakukan rekonstruksi di kantor atau di gedung TNCC tepatnya di lobi gedung TNCC dan kantor divhubinter," kata Awi di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Dalam rekontruksi itu, penyidik menghadirkan sebanyak 3 orang tersangka dan 5 orang saksi.

Namun demikian, pihaknya tidak menjelaskan lebih lanjut terkait daftar nama tersangka dan saksi yang dihadirkan penyidik.

"Adapun yang datang rekonstruksi ada 3 tersangka dan 5 saksi yang hadir," pungkasnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum Irjen Napoleon Bonaparte, Putri Maya Rumanti mengatakan proses rekontruksi yang digelar oleh penyidik Polri secara umum berjalan lancar.

Namun begitu, ia tidak menampik proses rekontruksi sempat diwarnai aksi emosi.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada penyidik Bareskrim khususnya tipikor Bareskim yang sudah hari ini melakukan gelar perkara, melaksanakan rekonstruksi.

Dengan lancar meskipun ada sedikit emosi tadi ya. Agak meluap sedikit tapi semua bisa terkendali dengan baik," jelasnya.

Menurut Putri, proses rekontruksi itu diklaim sebagai bukti kliennya tidak terlibat dalam kasus Djoko Tjandra. Ia mengklaim kliennya tidak berada di lokasi saat kejadian tersebut.

"Sesuai rekonstruksi tadi yang dilaksanakan berdasarkan CCTV di lantai satu gedung TNCC lobi utama, semuanya tidak ada kaitannya dengan bapak jenderal Napoleon Bonaparte.

Itu yang harus saya tegaskan di sini.

Beberapa keterangan hari ini dalam rekontruksi telah terbantahkan karena jenderal Napoleon tidak pernah ada tepat waktu di saat kejadian itu," pungkasnya.

Tak Ditahan

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved