Mundur Tes Bintara Polri 2020 Karena Tak Punya Uang buat Rapid Test, Begini Akhirnya Nasib Nurlindah
Nurlindah memilih mundur dari seleksi karena orangtua tak mampu membayar biaya Rapid Test dan membeli Materai.
TRIBUNKALTIM.CO - Ada kisah menarik dari seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri 2020 di Mamuju, Sulawesi Barat.
Seorang calon Polisi Wanita (Polwan) bernama Nurlindah memilih mundur dari seleksi.
Alasan peserta seleksi ini mundur juga cukup mengejutkan.
Nurlindah memilih mundur dari seleksi calon anggota Bintara Polri 2020 di Mamuju, Sulawesi Barat karena orangtua tak mampu membayar biaya Rapid Test dan membeli Materai.
• Janjikan Masuk Bintara Polisi Tanpa Tes, Polwan Gadungan Pangkat AKBP Tipu Korban, Raup Rp 204 Juta
• Seleksi Penerimaan Bintara Polri Tahun 2020 Dimulai, Target Rekrutan Bintara di Polda Kaltim 2.599
• 164 Casis Bintara Polri Malinau Ikut Tes Anggota Polisi, Kapolres Tegaskan tak Ada Kongkalikong
• Wakapolda Kaltim Buka Pendidikan Bintara Polri 2019. 360 Bintara dari Kaltim-Kaltara Dididik di SPN
Padahal, Nurlindah tengah mengikuti proses seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri 2020 di Mamuju, Sulawesi Barat.
Sebelumnya, Nurlindah telah susah payah mengurus segala kelengkapan pendaftaran lainnya.
Nurlindah berupaya pasrah.
Impiannya untuk menjadi polisi terpaksa kandas karena orangtuanya tak mampu membiayai pendaftaran dirinya hingga lulus.

• UPDATE KASUS Penyerangan Polsek Ciracas, Dandim Beber Kronologi, Terkuak Massa Datang dari Titik Ini
• REKOR KASUS BARU! UPDATE Sebaran Corona Indonesia 29 Agustus 2020, Terbanyak Bukan dari DKI Jakarta
Diketahui panitia seleksi
Namun, nasib baik tampaknya masih berpihak pada Nurlindah.
Masalah biaya yang dialami warga Desa lombang –lombang, Kecamatan Kalukku ini diketahui panitia seleksi penerimaan Anggota Polri 2020.
Panitia mendapatkan kabar bahwa ada peserta yang mundur di tengah jalan, karena tak mampu membayar biaya rapid test dan biaya materai.
Pihak panitia kemudian langsung mencari dan mendatangi rumahnya.
Kapolsek Kalukku Ipda Sirajuddin mendatangi kediaman Nurlindah dan memberikan semangat agar Nurlindah tetap optimistis mengikuti seluruh rangkaian tes anggota Polri 2020 hingga tuntas.
Kedatangan Kapolsek langsung disambut baik Nurlindah dan kedua orangtuanya.
Ia kemudian menyodorkan setumpuk berkas pendaftaran yang sempat ia urus sebagai salah satu syarat pendafataran calon anggota Polri.
Sebagian berkas persyaratan calon anggota Polri tersebut telah dikirim secara online.
• Pemilik Rekening BCA, CIMB, Danamon, Maybank Belum Dapat BLT Karyawan, Kemenaker Beri Kabar Bahagia
• Daftar Bank yang Telah Transfer BLT BPJS Ketenagakerjaan Untuk Karyawan Rp1,2 Juta, Cek Nama Kamu
Diberikan bantuan
Usai mendengar keluhan, Kapolsek langsung memberikan bantuan berupa uang tunai untuk memenuhi kebutuhan Nurlindah selama dalam proses pendaftaran hingga ujian nanti.
Kapolsek berharap Nurlindah bisa mendapatkan peluang untuk ikut seleksi dalam penerimaan anggota Polri.
“Mudah-mudahan bantuan biaya ini bisa meringankan Nurlindah dan bisa tetap ikut seleksi sampai selesai ujian nanti,” kata Sirajuddin, Sabtu (29/8/2020).
Sementara itu, Nurlindah mewakili keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia seleksi penerimaan anggota Polri dan Kapolsek yang telah mendatanginya dan memberikan bantuan.
“Saya jadi makin semangat. Memang sempat frustasi karena alasan biaya. Berutung Kapolsek dan panitia berempati kepada keluarga saya,” kata Nurlindah.
Nurlinda mengatakan, kedatangan anggota Polri ke kediamannya menjadi energi baru yang membuat dirinya semakin percaya diri mengikuti proses seleksi hingga ujian digelar.
Nurlinda yakin upaya serius yang ia lakukan, kelak bisa membuahkan hasil positif. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Calon Polwan Ini Pilih Mundur karena Tak Punya Biaya Rapid Test"