Virus Corona
Achmad Yurianto Muncul Lagi, Jelaskan Beda Mendasar Vaksin Covid-19 dan Imunisasi, Cegah Euforia
Achmad Yurianto muncul lagi, jelaskan beda mendasar vaksin covid-19 dan imunisasi, cegah euforia
Namun, ia mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah tak terlalu euforia seolah vaksin covid-19 di Indonesia sudah mulai diproduksi.
Euforia itu berdampak pada pengabaian protokol kesehatan.
"Cuma jangan jadi euforia seolah-olah vaksin sudah ada di sini sehingga penduduk menjadi longgar, oh vaksin sudah di depan mata yuk kita belanja lagi.
Saya pikir peran Pemerintah jangan sampai itu jadi euforia," kata Juhaeri dalam diskusi secara daring bertajuk 'Jakarta dan Dunia Memerah Lagi' pada Sabtu (29/8/2020).
• Bursa Transfer Liga Italia, Kalah Dari AC Milan Berburu Tonali, Conte Kini Bidik Gelandang Chelsea
Juhaeri mengatakan, dari segi ilmiah proses pembuatan vaksin memakan waktu berbulan-bulan.
Menurut Juhaeri, meski vaksin siap diproduksi, prosesnya tetap tidaklah mudah.
"Setelah pengujian terakhir yang ke-3 prosesnya akan berbulan-bulan sampai kita siap, kalau kita sudah siap itu enggak gampang diproduksi alat suntik ya enggak gampang diproduksi, jadi hal-hal itu perlu dipertimbangkan," ujar dia.
Diberitakan, Tim riset vaksin covid-19 akan mempercepat proses pemeriksaan para relawan dengan menambah frekuensi pengetesan.
Targetnya, agar vaksin itu bisa mulai diproduksi oleh Biofarma pada akhir tahun nanti.
Hal itu diungkapkan Ketua Tim Riset Vaksin dari Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Selasa (26/8/2020) kemarin.
Menurut Kusnadi, saat ini tim riset akan menambah pemeriksaan relawan hingga dua kali lipat.
"Jadi umpamanya dalam satu tempat penelitian itu dimulai pukul 11.00 WIB, nah nanti kita minta dua kali dari jam 11.00 WIB sampai jam 15.00 WIB misalnya.
Jadi surveinya dua kali lipat lebih cepat," ujar Kusnandi.