Penjelasan Lengkap Badan Bahasa soal Kata 'Anjay' yang Lagi Ramai, Ingatkan Sisi Kebijakan Berbahasa
Berikut penjelasan lengkap Badan Bahasa soal kata anjay yang saat ini tengah ramai di media sosial, ingatkan sisi kebijakan berbahasa.
Penulis: Aro | Editor: Rita Noor Shobah
Lebih baik jangan menggunakan kata Anjay. Ayo kita hentikan sekarang juga !!!" tulis Komnas Anak dalam rilis.
Menanggapi penggunaan kata 'anjay', Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ( Badan Bahasa ) Endang Aminudin Aziz mengatakan dalam ilmu linguistik penggunaan kata harus dilihat dalam berbagai aspek yakni morfologis, semantik, dan pragmatik.
Mengapa turunannya berubah jadi anjay, karena dulu mungkin 10 tahun yang lalu keluar kata yang mirip-mirip dengan itu.
Misal anjrit, anjir sama kata itu juga dipakai sebagai kata gaul," ujar Endang kepada Tribunnews.com, Minggu (30/8/2020).
Sementara yang kedua adalah makna semantik yakni makna yang sesuai dengan maknanya itu sendiri.
Dalam makna semantik, kata tidak dikaitkan dengan konteks apa.
"Misalnya kalau kita katakan kata anjing.
Anjing ya adalah binatang berkaki empat, suka menggonggong lidahnya menjulur, misalnya itu," tutur Endang.
Sementara makna lainnya adalah makna pragmatik.
Endang mengatakan dalam makna pragmatik, kata dilihat sesuai konteks penggunaannya.
Dirinya menjelaskan makna pragmatik ini harus dimaknai sebagai makna ketika dalam situasi tertentu, dalam kapasitas tertentu, bicara dalam waktu tertentu, kepada orang tertentu.
Endang menyontohkan kata anjing dilihat secara pragmatik dapat berupa ungkapan kekesalan bisa jadi umpatan.
• INGAT! 280 Ribu Orang Dilarang Ikut, TERJAWAB Formasi CPNS yang Dibuka 2021, Jumlahnya Sangat Besar!
• Lepas Messi, Barcelona Beri Syarat Gila ke Manchester City, Pep Guardiola Siap Tumbalkan 9 Aset Ini
"Tapi kata umpatan ini harus dilihat kepada siapa orang ini berbicara.
Kalau misalnya orang sesama teman dekat.
Sudah sangat dekat maka ungkapan anjing tidak menjadi umpatan," ungkap pakar bahasa bidang pragmatik ini.