Penyanyi Edo Kondologit Mengamuk di Mapolres Gara-gara Adik Ipar Tewas di Tahanan, Tuntut Keadilan

Edo Kondologit yang ikut dalam aksi itu menuntut keadilan atas kematian adik iparnya berinsial GKR di sel tahanan Mapolres Sorong Kota

Editor: Doan Pardede
Maichel KOMPAS. com
Edo Kondologit saat menyampaikan aspirasi di polres Sorong kota 

• Jadwal Pencairan Tahap 2 BLT Rp 600 Ribu, BPJS Ketenagakerjaan Serahkan 3 Juta Rekening ke Kemnaker

Adapun Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, siap mengawal kasus tersebut hingga tuntas.

"Saya minta kita harus bersabar. Saya akan bertindak profesional dan tidak melihat anggota itu siapa. Bila ditemukan anggota saya membuat pelanggaran, saya akan profesional di sini. Silakan keluarga ikut kawal proses ini," ujar Kapolres.

Kapolres menambahkan, penyelidikan terhadap anggota yang diduga terlibat akan dilakukan Propam dan Direktur Kriminal Khusus Polda Papua Barat atas perintah Kapolda Papua Barat.

Sebelumnya diberitakan, adik ipar Edo Kondologit, GKR tewas di dalam tahanan Mapolres Sorong Kota.

Polisi menyebut GKR tewas karena dianiaya tahanan lain.

Adapun GKR ditangkap dan ditahan atas dugaan pencurian dan pembunuhan disertai pemerkosaan terhadap seorang nenek berusia 70 tahun di Pulau Doom, Sorong, Kamis pekan lalu.

Adik Ipar Ditembak lalu Tewas Dianiaya di Tahanan, Edo Kondologit: Kalian Mau Cuci Tangan?

• SIAP-SIAP CEK SALDO! BLT Pekerja Tahap 2 Kapan Cair? Catat Jadwal, Langsung Rp 1,2 Juta ke Rekening

• Bantuan UMKM Rp 2,4 Juta, Masih Buka Pendaftaran, Syarat: Belum Dapat Pinjaman Bank, Ini Cara Daftar

Penyanyi dan politisi PDI-P Edo Kondologit tak terima dengan alasan pihak kepolisian menembak kaki adik iparnya, GKR.

Polisi memberikan alasan bahwa GKR ditembak karena dua kali melakukan upaya melarikan diri.

Edo tak bisa menerima alasan tersebut dan bertanya-tanya terkait keputusan polisi yang dianggapnya main hakim sendiri.

"Di dalam polres ya bukan d luar. Masih diproses, ditembak itu alasan mau melarikan diri. Melarikan diri bagaimana, ditembak itu kedua kakinya," kata Edo dikutip dari Tribunnews.com, Senin (31/8/2020).

"Alasannya apa, seberat apa emang pelanggarannya sampai ditembak dua begitu, memang polisi ini hakim, enggak bisa begitu," tegasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved