MIRIS! Pasutri dan Bayi 1 Bulan Tinggal di Gerobak Sampah Usai Diusir dari Indekos, Basah Saat Hujan
Dalam gerobak sampah itu, pasangan Andika Pratama (35) dan Yanti (32) bersama bayinya Muhammad Aditya Pratama ini tidur beralaskan baliho di Samarinda
TRIBUNKALTIM.CO - Sepasang suami istri di Samarinda, Kalimantan Timur, terpaksa tinggal di gerobak sampah bersama bayinya usia satu bulan.
Hal ini terpaksa dilakukan karena merekadiusir pemilik indekos karena telat bayar 10 hari.
Dalam gerobak sampah itu, pasangan Andika Pratama (35) dan Yanti (32) bersama bayinya Muhammad Aditya Pratama ini tidur beralaskan baliho di tepi Jalan Belatuk, Samarinda.
Meski begitu ketiganya sering kebasahan saat hujan, karena hanya mengandalkan baliho sebagai alat teduh.
• TRAGIS, Gelar Acara Ibu Hamil di Brasil Meninggal Tertular Covid-19, Sang Bayi Bisa Diselamatkan
• Wanita di Aceh Kubur Hidup-hidup Bayinya, Tetangga Temukan Timbunan Tanah di Belakang Rumah
• Saat Polisi Datang Bayi Tergeletak di Tanah, Ibunya Ada di Pos Jaga SPBU, Lahirkan Tanpa Pertolongan
• Bayi Perempuan di Madiun Positif Covid-19, Tidak Ada Gejala Demam Sesak Napas, Kini Isolasi Mandiri
“Satu (baliho) buat alas dalam gerobak dan satunya buat tutup bagian atas agar tak panas dan kehujanan,” ungkap Andika saat ditemui Kompas.com, Kamis (3/9/2020).
Gerobak itu milik Andika yang bekerja sebagai pemulung.
Setiap harinya dia membawa istri dan anaknya mencari sampah plastik yang bisa dijual untuk bertahan hidup.
Namun, pada pertengahan Agustus 2020, pemilik indekos yang disewa pasangan ini di Jalan Ruhui Rahayu, mengganti gembok pintu indekos karena telat bayar.
“Pemiliknya bilang bayar dulu baru bisa masuk. Akhirnya kami tinggal di gerobak dekat tempat sampah di Jalan Belatuk,” terang dia.
Setiap bulannya Andika membayar indekos Rp 350.000.
Namun dia belum punya uang cukup pada Agustus sehingga belum bisa bayar.