Virus Corona
JERITAN Nikita Mirzani Akibat Anies Baswedan Berlakukan PSBB Total di Jakarta, Singgung Cari Uang
Jeritan artis Nikita Mirzani terlontar akibat kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memberlakukan PSBB total di Jakarta.
"Karena semua itu balik ke kesadaran dari diri masing-masing aja sih," ungkapnya
Amarah janda Dipo Latief tersebut karena ia menganggap, jika PSBB total di Jakarta maka masyarakat akan kembali terpuruk karena kesusahan mendapatkan kerja.
"Ya cari uang itu susah banget sih emang. Bayangin sekarang kalau mau bawa penumpang kan harus bawa kayak kaca gitu terus orang juga agak takut karena harus ber interaksi sama orang. Ya kasian sih," katanya.
"Jadi yang gua kasianin tuh bukan orang-orang yang ekonominya diatas walaupun bisnis akan jadi hancur banget, orang kaya juga bisa jadi enggak punya uang kalau gini. Bisnisnya bisa enggak berjalan. Apalagi yang susah gitu ajasih," tambahnya.
Baca juga: LENGKAP! Sosok Kakek Arteria Dahlan Diungkap Guru Besar Unand, Hasril Chaniago Klarifikasi Soal PKI
Baca juga: TERJAWAB! Ini Profesi LL, Wanita yang Bersama Ketua DPRD Lebak Sebelum Meninggal & Penyebab Kematian
Baca juga: FAKTA Mengejutkan Sandra Dianne Meninggal, 5 Hari Jelang Momen Spesial, Foto Sempat Diunggah Disorot
Nikita Mirzani merasa selama enam bulan ini, Pemerintah khususnya DKI Jakarta bisa menemukan solusi yang baik untuk memutus rantai penyebaran covid-19 di Ibu Kota.
"Gua pikir ada solusi baik biar tidak lockdown, enggak enggak ada solusinya. Gua juga enggak peduli sih mau ditanggepin mau enggak, tapi gua hanya menyuarakan pendapat gua aja," ujar Nikita Mirzani.
Alasan Anies 'Tarik Rem Mendadak'
Sebelumnya, di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (10/9/2020), Anies Baswedan mengungkap alasannya menarik 'rem mendadak' bagi Jakarta.
Anies menjelaskan, dirinya terpaksa kembali menerapkan PSBB lantaran Jakarta mengalami kenaikan penambahan kasus covid-19 secara signifikan.
"'Rem darurat' akhirnya ditarik oleh Pemprov DKI, dari berbagai hal, argumen utama, harus menarik lagi itu karena apa?' tanya Najwa Shihab.
"Jadi kita menyaksikan angka kasus aktif dalam sebulan terakhir ini sempat turun lalu meningkat dengan cukup tajam."
"Jadi dalam dua minggu ini kasusnya meningkat cukup tajam," jelas Anies.