Virus Corona

JERITAN Nikita Mirzani Akibat Anies Baswedan Berlakukan PSBB Total di Jakarta, Singgung Cari Uang

Jeritan artis Nikita Mirzani terlontar akibat kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memberlakukan PSBB total di Jakarta.

Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Artis Nikita Mirzani memberikan keterangan kepada para awak media, mengenai agenda harian, usai membawakan acara di salah satu stasiun televisi swasta, di Jalan Kapt. Tendean, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018). Kabar terbaru, Nikita Mirzani melontarkan kekesalannya akibat kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memberlakukan PSBB total di Jakarta pada 14 September 2020 mendatang. 

Anies menjelaskan bahwa kebannyakan pasien covid-19 tanpa gejala (OTG).

"Kasus aktif itu artinya orang yang terpapar sudah dirawat atau diisolasi, jumlahnya sekarang di Jakarta ada 11.245 orang," sambungnya.

Meski kebanyakan pasien tak bergejala, namun 15 persen pasien bergejala sedang dan berat di antaranya tetap membutuhkan perawatan

"Kasus aktif seperti ini berdasarkan pengalaman kita selama enam bulan ini 50 persen tanpa gejala, 35 persen gejala ringan, 15 persen gejala sedang atau berat."

"Nah yang 15 persen gejala sedang atau berat ini mereka yang membutuhkan pelayanan atau perawatan," jelasnya.

Menurut Anies Baswedan, kenaikan penderita covid-19 di Jakarta terus meningkat meski pelan-pelan.

"Dari data yang kita miliki semenjak pertengahan Agustus atau Agustus awal terus sampai dengan September awal itu trennya meningkat terus, steady, pelan tapi terus meningkat," kata dia.

Baca juga: Didi Riyadi Pernah Dikejar-kejar Artis Ini, Nikita Mirzani Kaget Dengar Namanya, Kini Tajir Melintir

Baca juga: Anies Baswedan Disorot, Rocky Gerung Bereaksi, Beber Sikap Airlangga Hartarto Bukan Pemikiran Jokowi

Baca juga: Nikita Mirzani Curhat Hampir Diorbitkan Anang jadi Penyanyi, Belakangan Lagunya Dinyanyikan Syahrini

Baca juga: Bela Anies Baswedan, Pakar Epidemiologi UI Soroti Para Pembantu Jokowi, Tak Dukung Arahan Presiden

Dari perhitungannya bersama para ahli, jika terus-terusaan meningkat maka rumah sakit yang melayani pasien covid-19 akan penuh.

Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya juga mau tak mau menambah rumah sakit rujukan di Jakarta.

Dari 190 rumah sakit di Jakarta, 67 di antaranya akan dikerahkan untuk menangani penderita covid-19.

"Bila kita tidak melakukan pengereman maka pada tanggal 17 September, 4.053 tempat tidur itu akan penuh," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved