Apakah Benar Bau Kentut Tidak Sedap Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya? Berikut Penjelasannya
Apakah benar bau kentut Tidak sedap bisa Jadi tanda penyakit berbahaya? Berikut penjelasannya
TRIBUNKALTIM.CO - Apakah benar bau kentut Tidak sedap bisa Jadi tanda penyakit berbahaya? Berikut penjelasannya
Mengeluarkan kentut dengan bau tak sedap saat sedang berkumpul bersama teman atau keluarga dapat menyebabkan momen kebersamaan menjadi terganggu.
Meskipun kentut merupakan cara alami tubuh untuk mengeluarkan limbah gas, namun kentut yang disertai aroma busuk dapat membuat anda dan orang di sekitar menjadi tidak nyaman.
Hal ini terjadi karena gas yang ada dalam saluran pencernaan keluar melalui anus.
Meski demikian, tidak semua kentut memiliki bau busuk.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kentut bau busuk
Melansir Medical News Today, penyebab kentut bau tak sedap umumnya berasal dari faktor makanan.
Bau tak sedap bisa muncul dari senyawa belerang yang banyak ditemukan dalam makanan seperti brokoli, kubis, asparagus, dan bawang.
• INSENTIF 12 September Gagal, Peserta Kartu Prakerja Protes Rp 600.000 Tak Cair-cair, Transfer Molor!
• BURUAN CEK SALDO! BLT Tahap 3 Cair Rp 1,2 Juta, Cek Penerima BSU Jamsostek Login bsu.bpjamsostek.id
• Bursa Transfer Liga Italia, Durian Runtuh, Fiorentina Beri Diskon AC Milan Boyong Chiesa Demi Bek
Umumnya, makanan yang kaya serat cenderung lebih lambat dicerna dan mengalami fermentasi di saluran pencernaan.
Proses fermentasi tersebut dapat membentuk gas berbau tak sedap mirip telur busuk di saluran pencernaan.
Selain faktor makanan, kentut bau juga bisa jadi sinyal masalah kesehatan.
Berikut beberapa kemungkinan kentut bau tanda penyakit apa saja:
1. Alergi makanan tertentu
Dilansir dari Healthline, alergi makanan tertentu bisa jadi penyebab kenapa kentut baunya tak sedap.
Misalkan orang yang alergi laktosa atau intoleransi laktosa. Penderita intoleransi laktosa tidak dapat memecah karbohidrat laktosa.
Saat terpapar laktosa dari susu atau produk turunannya, asupan tersebut akan difermentasi oleh bakteri di usus dan memicu kentut bau tak sedap.
Selain itu, pemilik alergi gluten yang parah atau penderita penyakit celiac juga jamak mengalami kentut bau.
Penyakit celiac adalah penyakit autoimun yang membuat tubuh tidak bisa mencerna protein gluten.
Saat terkena gluten dari terigu atau bahan makanan bergluten lain, usus penderita bisa mengalami peradangan.
Selain perut kembung dan kentut bau tak sedap, gejala penyakit celiac lainnya yakni: lelah, diare, berat badan turun.
Konsultasikan dengan dokter jika anda merasa punya alergi makanan tertentu yang bisa jadi penyebab kentut bau tak sedap.
2. Sembelit
Kentut bau juga bisa jadi tanda penyakit pencernaan ringan seperti sembelit.
Sembelit atau susah buang air besar menunjukkan ada penumpukan kotoran di usus besar.
Jika kotoran BAB susah keluar, bakteri bisa berkembang di usus. Akibatnya, penderita bisa sakit perut dan kentutnya berbau tak sedap.
Minum obat pencahar, makan makanan tinggi serat, dan banyak minum air putih bisa mengatasi sembelit.
3. Infeksi saluran pencernaan
Penyebab mengapa kentut bau juga bisa karena infeksi saluran pencernaan.
Saat mencerna makanan, tubuh akan mengekstrak nutrisi dan mengirimkannya ke aliran darah.
Sedangkan produk limbah atau sisanya akan dikirim ke usus besar.
Proses pencernaan makanan ini saat terganggu bisa menyebabkan penumpuan bakteri berlebihan.
Sejumlah bakteri dapat menginfeksi usus dan saluran pencernaan. Dampak instannya, volume gas jadi lebih tinggi (perut kembung) dan kentut bau menyengat.
Selain gejala di atas, penderita infeksi saluran pencernaan biasanya juga sakit perut dan diare.
4. Kanker usus besar
Penyebab kentut bau yang jarang tapi dialami beberapa penderita adalah kanker usus besar.
Ketika polip atau tumor terbentuk di saluran pencernaan, benjolan tersebut dapat menyumbat usus.
Akibatnya, terjadi penumpukan gas, perut jadi kembung, dan kentut baunya tak sedap.
Jika ada gejala kentut bau, sakit perut terasa tak wajar, BAB berdarah, bobot tubuh menurun tanpa sebab yang jelas, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik sekaligus pemeriksaan usus dengan kolonoskopi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kentut Bau Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa?"