Virus Corona

Penjelasan Sains Mengapa Masker Scuba dan Buff Sebaiknya Dihindari, Jumlah Droplet Jadi Meningkat

Ini penjelasan dari sisi sains mengapa sebaiknya masker scuba dan buff dihindari, salah satunya adalah membuat jumlah droplet meningkat.

Editor: Amalia Husnul A
Freepik
Ilustrasi masker scuba. Ini penjelasan dari sisi sains mengapa sebaiknya masker scuba dan buff dihindari, salah satunya adalah membuat jumlah droplet meningkat. 

"Jika pori kain makin besar maka peluang virus masuk akan besar," ungkapnya.

Inilah masker terbaik hingga terburuk

Hasil penelitian yang terbit di Science Advances, Jumat (7/8/2020) menunjukkan bahwa masker N95 efektif memblokir sebagian besar tetesan atau droplets yang dilepaskan saat orang berbicara.

Kemudian peringkat kedua yang efektif adalah masker bedah dan diikuti masker dari bahan polipropilen.

Sementara masker kain dari katun dan rajutan, sebenarnya mampu memblokir sejumlah droplets tapi tidak seefektif masker N95.

"Dengan kata lain, masker tersebut efektif melindungi pemakainya dari lingkungan luar, tapi tidak melindungi orang lain dari pemakainya. Dan itu adalah peran kedua yang penting dalam mengurangi penyebaran Covid-19," kata Fischer.

Hasil mengejutkan adalah masker bandana atau yang dikenal dengan buff.

Lihat Foto 14 jenis masker yang digunakan dalam penelitian.

Ke-14 masker ini diukur keefektifannya dalam mencegah penyebaran virus pembawa penyakit, termasuk virus corona.
Ke-14 masker ini diukur keefektifannya dalam mencegah penyebaran virus pembawa penyakit, termasuk virus corona. (Emma Fischer, Duke University, jurnal Science Advances)

Dalam eksperimen tersebut, buff dinilai sebagai masker yang paling tidak efektif. Bahkan lebih buruk dibanding ornag yang tidak memakai masker sama sekali.

Para peneliti berpikir, ini karena buff justru membuat droplet semakin berkembang biak di udara.

"Mungkin banyak orang berpikir, menggunakan masker jenis apa saja lebih baik dibanding tidak memakainya sama sekali. Tapi, hal itu salah," kata Fischer.

"Kami mengamati bahwa jumlah droplets meningkat saat orang memakai buff. Kami yakin, bahan yang digunakan pada buff dapat memecah droplets menjadi partikel berukuran lebih kecil.

Hal ini membuat pengguna buff menjadi kontraproduktif, karena tetesan yang lebih kecil lebih mudah terbawa udara dan membahayakan orang di sekitar," paparnya.

Penelitian ini kembali menyoroti bahwa tidak semua masker memiliki tingkat keefektifan yang sama.

Jika Anda benar-benar ingin melindungi orang lain dan membantu mengurangi penyebaran virus corona, Anda perlu berpikir masker mana yang paling tepat dipakai.

 Lesty Kejora Ditanya Jika Diajak Kerja Sama dengan Mantan, Rizky Billar: Kalau Gitu Saya di Depan

 Laga Perdana AC Milan di Kualifikasi Liga Eropa, Dua Masalah Rossoneri Jelang Lawan Shamrock Rovers

 Cara Cek Bansos Tunai Rp 500 Ribu, Login https://cekbansos.siks.kemsos.go.id atau via SIKS-Dataku

 MASIH Belum Lolos hingga Kartu Prakerja Gelombang 8, Penjelasan Pelaksana soal Peluang & Algoritma

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah Masker Terbaik dan Terburuk Cegah Corona, dari N95 sampai Buff" dan "Masker Scuba dan Buff Dilarang di KRL, Begini Penjelasan Sains

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved