Satu Lagi Anggota DPRD Kutai Timur Terpapar Virus Corona Usai Perjalanan Dari Samarinda
Anggota DPRD Kutim berinisial Y, dengan usia 48 tahun berasal dari Partai Gerindra, terkonfirmasi positif covid 19, setelah perjalanan dari Samarinda
TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA –Penularan Virus Corona tak kenal bulu. Belum lama ini, satu anggota DPRD Kutim terpapar, Kamis (17/9/2020), ada lagi anggota DPRD Kutim yang terkonfirmasi positif covid-19.
Anggota DPRD Kutim berinisial Y, dengan usia 48 tahun berasal dari Partai Gerindra, terkonfirmasi positif covid 19, setelah melakukan perjalanan ke Samarinda.
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr Bahrani Hasanal mengatakan, yang bersangkutan merupakan pelaku perjalanan. Ia baru saja mengikuti pertemuan partainya di Samarinda. Pertemuan tersebut diikuti sekitar 500 orang.
Baca Juga:UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Disiplin Protokol Kesehatan, Kasus Covid-19 Turun di Pekan Kedua
Baca Juga:NEWS VIDEO Luhut Beber Masa Kritis Virus Corona di Indonesia Tersisa 2 Bulan
“Setelah mengikuti pertemuan parpol yang dihadiri sekitar 500 orang di Samarinda. Tanggal 6 September 2020, yang bersangkutan mengalami gejala batuk dan pilek. Ia pun langsung melakukan isolasi mandiri di rumah,” ungkap dr Bahrani, Kamis (17/9/2020).
Pada 11 September 2020, bersama sang istri, Y kembali melakukan perjalanan menggunakan kendaraan roda empat. Ia sempat melakukan rapid test, namun hasilnya non reaktif.
“Saat itu, batuk dan pilek yang dialami pasien, belum membaik. Ia pun pergi ke RSUD Kudungga dan menjalani swab test, pada Senin (14/9/2020) lalu.
“Ternyata, hari ini, Kamis (17/9/2020), hasilnya dinyatakan terkonfirmasi positif. Saat ini kami masih melakukan tracking di sekitar kontak erat yang bersangkutan, maupun keluarga, di Kecamatan Telen, serta rekan anggota DPRD Kutim lainnya,” ujar dr Bahrani.
Namun, belakangan diketahui, yang bersangkutan jarang kontak dengan sesama rekan di DPRD Kutim. Sehingga tidak ada yang menjadi kontak erat atau suspect dari yang bersangkutan.
“Jika nantinya ada anggota DPRD Kutim yang melakukan kontak dengan beliau (Tuan Y) setelah 6 September 2020, maka bisa jadi kami akan lakukan rapid test. Kalau tidak kami bisa tidak akan lakukan rapid,” kata dr Bahrani.(Tribunkaltim.co/Margaret Sarita)
Baca Juga:Luhut Beber Masa Kritis Virus Corona di Indonesia Tersisa 2 Bulan, Awal Desember 40 Juta Vaksin Tiba
Baca Juga:Alasan Masker Scuba dan Buff Dianggap tak Efektif Tangkal Virus Corona, Pengelola KRL Sudah Melarang