Ditemukan Lumba-lumba Hidung Botol Mati di Sungai Segah Berau, BKSDA: Diduga Tersesat dari Rombongan

Warga menemukan lumba-lumba dalam keadaan terdampar dan sudah tidak lagi hidup di Sungai Segah.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
Begini suasana warga saat ingin melihat lebih dekat bangkai lumba-lumba yang ditemukan di Sungai Segah, Kecamatan Tanjung Redeb, Berau, Sabtu (19/9/2020) malam 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Warga menemukan lumba-lumba dalam keadaan terdampar dan sudah tidak lagi hidup di Sungai Segah, Jl Kartini, Pelabuhan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur Sabtu (19/9/2020) malam.

Keberadaan bangkai lumba-lumba itupun menarik perhatian masyarakat yang berada di tepian Sungai Segah.

Nampak mereka yang penasaran dengan mamalia laut juga ada yang memanfaatkan untuk mengambil gambar melalui telepon genggam mereka.

Meski demikian, masih ada masyarakat yang menganggap bahwa mamalia tersebut merupakan Pesut Mahakam karena ditemukan mati di sungai sementara lumba-lumba harusnya di laut.

Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia

Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas

Setelah menjadi perhatian masyarakat, lumba-lumba itu kemudian dievakuasi ke kantor BKSDA wilayah Berau.

Kepala BKSDA Berau Dheny Mardiono memastikan bahwa bangkai tersebut merupakan mamalia laut yakni lumba-lumba jenis hidung botol.

"Dari hasil identifikasi foto kemudian kami konsultasi sama ahli bahwa ini jenis lumba-lumba hidung botol dengan beberapa kesamaan seperti panjang, hidungnya sehingga itu yang kami jadikan patokan,” kata Dheny ke TribunKaltim.co, saat ditemui di kantornya.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Pasien Covid-19 Kembali Bertambah 8, Didominasi Klaster Pertanahan

Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja

Lebih lanjut Kepala BKSDA menjelaskan, terkait penyebab lumba-lumba malang itu masuk dan mati di air tawar yang jaraknya puluhan kilo dari laut.

Ia mengatakan, diduga mamalia tersebut tersesat dari rombongannya karena terjadi trouble atau gangguan pada sonar yakni sebuah gelombang suara yang dihasilkan dan dipantulkan untuk mendeteksi lingkungan sekitar.

"Mungkin lumba-lumba ini sakit atau ada penyebab lain dalam tubuh sehingga lumba-lumba ini sesat masuk ke sungai karena tak bisa menentukan jarak,” pungkasnya.

Melihat kondisi bangkai lumba-lumba tersebut, Dheny memperkirakan, jika lumba-lumba yang ditemukan mati di Sungai Segah Kabupaten Berau baru mati pada hari ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved