Selama Pandemi Sepi Job, MC Asal Samarinda Ini Akui Hanya Dapat Penghasilan dari Siaran Radio
Sudah tujuh bulan Indonesia diterpa pandemi Virus Corona ( covid-19 ) sehingga semua aktivitas yang bersifat keramaian harus dihentikan hingga waktu y
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Sudah tujuh bulan Indonesia diterpa pandemi Virus Corona ( covid-19 ) sehingga semua aktivitas yang bersifat keramaian harus dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan.
Kondisi pandemi ini membuat sektor perekonomian terganggu. Beberapa kegiatan atau acara harus ditunda sementara waktu. Tentunya hal ini berpengaruh kepada profesi pembawa acara atau master of ceremony (MC).
Hal tersebut dirasakan betul oleh MC asal Samarinda, Caca Rischa ini. Perempuan satu ini mengakui selama pandemi pendapatannya mengalami penurunan drastis.
Bahkan beberapa orderan untuk jadi MC yang sudah diteken pun harus dibatalkan karena pandemi. Tidak hanya dibatalkan saja acara yang diselenggarakan, terkadang ia seringkali harus mengembalikan uang klien karena acara dibatalkan.
"Sudah jatuh, tertimpa tangga, ketiban cat pula," ucap Caca Rischa.
Biasanya dalam satu bulan dan dalam kondisi acara cukup ramai, ia bisa meraup pendapatan mencapai Rp 30 juta.
Namun saat ini ia hanya mendapatkan upah sebesar Rp 3 juta. Upah tersebut didapatkan dari pekerjaannya sebagai penyiar radio. Pendapatannya juga bertambah berdasarkan endorse produk di media sosial.
Meskipun Pemkot Samarinda memberlakukan relaksasi dan boleh mengadakan acara dengan protokol kesehatan tidak juga berpengaruh terhadap tawaran kerja sebagai MC.
Baca juga: Bukan Marah, Erick Thohir Beri Kewenangan Penuh Ahok Benahi Internal Pertamina, Bisa Panggil Direksi
Baca juga: Anies Baswedan Beraksi, Datangi Kuburan Khusus Covid-19 Malam Hari, Lurah Beber Tujuan Gubernur DKI
Selama pandemi ini, paling banyak ia hanya mendapatkan tawaran MC dua kali dalam sebulan.
Dengan upah tersebut, ia mengakui masih dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun beberapa kawan seprofesinya masih lebih parah lagi.
Bahkan beberapa kawannya itu harus membayar cicilan rumah ataupun kendaraan sehingga berpengaruh terhadap kebutuhan harian.
Ia pun berharap kondisi pandemi ini segera berakhir. Sehingga semua kegiatan maupun ekonomi di Kota Samarinda bisa segera pulih kembali. (TribunKaltim.co/Jino Prayudi Kartono)