Virus Corona di Samarinda

Kadisperin Terkejut Laju Usaha Kuliner Amplang di Samarinda Anjlok Lantaran Terdampak Covid-19

Pada masa pandemi Corona atau covid-19 di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur sejak bulan Februari 2020 yang lalu memang berdampak signifikan.

Penulis: Nevrianto | Editor: Budi Susilo
HO/PEMKOT SAMARINDA
Kepala Dinas Perindustrian kota Samarinda, H. Muhammad Faisal, SSos  MSi saat mengunjungi tempat produksi Industri Kecil Menengah (IKM) usaha Amplang, Perum Graha Indah Jala Pangeran Suryanata Kelurahan Air Putih Samarinda Ulu guna mendukung kegiatan mereka yang terdampak di tengah pandemi covid-19, Kamis (24/9/2020). 

Baca Juga: Inilah Para Kepala Daerah di Indonesia Korban Covid-19, Ada dari Kalimantan Timur Sampai Meninggal

Dengan rata-rata total sekali produksi sebanyak 300 kg Amplang untuk kebutuhan di 4 outlet mereka, dua di Samarinda dan dua di Balikpapan Kalimantan Timur.

Sekarang hanya bisa berproduksi 2 kali saja sebulan atau maksimal 3 kali saja, berat situasi ini karena stok masih menumpuk di outlet” lanjutnya tersenyum hambar dihadapan 7 karyawannya.

Walau hanya berproduksi untuk kebutuhan lokal saja sekarang tetapi semua sepakat bahwa ada peningkatan permintaan lokal sejak dua-tiga bulan terakhir ini akibat berlakunya masa relaksasi di Kota Samarinda dan sekitarnya.

“Ada peningkatan sedikit untuk permintaan lokal dua bulan terakhir ini, namun untuk luar kota belum ada permintaan sama sekali mengutip dari keterangan para kepala produksi tadi” ujar Faisal mengakhiri pertemuan dengan awak media.

Siap-siap resesi ekonomi Indonesia

Belum lama ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020.

Bendahara Negara itu mengatakan, pada kuartal III, perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III akan berada di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Baca Juga: Kisah Pengemudi Mobil Pembawa Jenazah Korban Mutilasi di Kalibata City Jakarta ke Rumah Duka

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini, Selasa 22 September 2020, Hampir Sepanjang Hari Hujan Ringan

Angka tersebut lebih dalam jika dibandingkan dengan proyeksi awalnya yakni sebesar minus 2,1 persen hingga 0 persen.

Adapun keseluruhan, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan berada di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen. Sebelumnya, proyeksi Sri Mulyani berada di kisiaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

"Kementerian Keuangan merevisi forecast untuk September, sebelumnya untuk tahun ini minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen. Forecast terbaru September untuk 2020 di minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Selasa (22/9/2020).

Dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif di akhir tahun, Sri Mulyani mengatakan pada kuartal III dan IV maka pertumbuhan ekonomi juga bakal negatif.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved