Pilkada Kukar

Jelang Masa Kampanye, Paslon Bupati-Wabup Kukar Edi Damansyah dan Rendi Solihin Minta Restu Orangtua

Tak hanya sang ibu, juga tampak Ayah Rendi Solihin yang akrab disapa Haji Abu, ikut memberikan restu. Rasa haru biru itu pun mengiringi momen tersebut

Editor: Mathias Masan Ola
HO/Tim Edi-Rendi
Jelang masa kampanye, Edi Damansyah meminta restu kepada orangtua mereka. HO/Tim Edi-Rendi 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kedua mata Kurdiah tak henti menatap Rendi Solihin. Tangannya mengelus punggung sambil mencium kening anak bungsunya. Siapa sangka, Rendi Solihin yang ia besarkan dengan penuh kasih sayang, kini  tumbuh dewasa sebagai calon Wabup Kukar.

Hari itu, politisi Golkar tersebut meminta doa dan restu untuk maju sebagai Calon Wabup Kukar. Tak hanya sang ibu, juga tampak Ayah Rendi Solihin yang akrab disapa Haji Abu, ikut memberikan restu. Rasa haru biru itu pun mengiringi momen tersebut.

Tak sekedar mencium tangan dan wajah kedua orangtuanya, Rendi Solihin memeluk erat tubuh orang yang membesarkannya dengan kasih sayang itu. "Sukses terus nak, kami kasih restu. Baik-Baik dalam tugas," ucap Haji Abu kepada Rendi.

Sebelum air mati jatuh di pipi, Kurdiah cepat-cepat mengusap matanya sambil tersenyum. Ia mengaku tak menyangka anaknya itu, sedang bersiap untuk diberi tanggung jawab yang tak biasa.

Kurdiah mengatakan bahwa Rendi Solihin tak memiliki makanan favorit di rumah. Seolah menandakan jika Rendi menjadi sosok yang sederhana dan tak pernah menyulitkan orangtua.

Baca juga; Ronald Koeman Merasa tak Berdaya di Barcelona, Dikabarkan mulai tak Betah Latih Lionel Messi dkk

Baca juga; Calon Tunggal, KPU Sebut tak Ada Pencabutan Nomor Urut di Pilkada Kukar, Hanya Pengundian Tata Letak

Tak sekedar menyampaikan rasa bangga, Kurdiah juga turut mengingatkan Rendi agar bekerja dengan tulus dan ikhlas. Ia juga meminta Rendi agar bekerja tanpa melanggar aturan. "Jangan korupsi, patuhi aturan," kata Kurdiah kepada anak bungsunya itu.

Momen tak terlupakan pun ia ceritakan dalam pertemuan tersebut. Salah satunya, ketika Rendi Solihin yang nyaris dilahirkan di atas pesawat. Peristiwa itu terjadi pada Hari Jumat, 11 Oktober 1991. Saat menumpang pesawat Bouroq Indonesia Airlines dari Balikpapan menuju Sulawesi.

Jelang kampanye pasangan calon bupati-wabup Kukar Edi Daamansyah dan Rendi Solihin minta restu orangtua agar dimudahkan jalannya. Tampak Cawabup Rendi bersujud depan orangtuanya. (TribunKaltim.co/Sapri Maulana)
Jelang kampanye pasangan calon bupati-wabup Kukar Edi Daamansyah dan Rendi Solihin minta restu orangtua agar dimudahkan jalannya. Tampak Cawabup Rendi bersujud depan orangtuanya. (HO/Tim Edi-Rendi)

Tanda-tanda kelahiran sudah terlihat. Kurdiah pun diminta oleh awak pesawat untuk dievakuasi di kursi pesawat yang lain. Hingga akhirnya, Rendi Solihin kecil, diberikan kesempatan untuk tetap hidup sehat sesampainya di tanah Sulawesi.

"Kalau ingat itu, saya terharu sekali melihat anak saya ini. Alhamdulillah masih sehat sampai sekarang," imbuhnya.

Senada, Haji Abu memiliki kenangan lain dengan anaknya itu. Ketika Rendi Solihin masih duduk di bangku SD, Rendi sempat disapa Bupati Kukar Syaukani HR saat berkunjung ke rumahnya di Kuala Samboja. Haji Abu ingat betul, jika Syaukani kala itu menyebut Rendi Solihin akan menjadi bupati di masa akan datang.

"Pak Syaukani dulu sering ke rumah. Dia bilang, kamu nanti jadi bupati yah nak," ujar Haji Abu menceritakan momen kala itu.

Momen tersebutlah yang membuat Rendi Solihin sempat bercita-cita ingin menjadi kepala daerah. Ia pun mengaku menjadi salah satu yang mengidolakan Syaukani HR.

Rendi pun mengatakan, momen meminta restu kali ini menjadi patahan sejarah paling penting dalam hidupnya. Doa restu semacam ini, pernah ia rasakan ketika ia hendak meminta doa restu sebelum menikah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved