Live ILC Malam Ini, Idiologi PKI Masih Hidup? Eks Panglima TNI Bakal Hadir di Acara Karni Ilyas?

Live ILC malam ini, Idiologi PKI Masih Hidup? Eks Panglima TNI bakal hadir di acara Karni Ilyas?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram @presidenilc
Presiden Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One, Karni Ilyas kembali menjadi sorotan gara-gara cuitannya di Twitter pada 12 September 2020. Dalam cuitannya tersebut, Karni Ilyas menyinggung soal gaji pegawai negara di tengah pandemi Virus Corona atau covid-19. 

Gatot melihat adanya upaya-upaya pelemahan mental pemuda bangsa.

Sehingga, ia memutuskan untuk menyerukan untuk menonton film Pemberontakan G-30S PKI ketika ia menjabat sebagai panglima TNI.

"Pada saat saya jadi panglima TNI, saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S-PKI," ungkapnya.

Tanggapan Istana

Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian menyebut Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo kebablasan mengaitkan pergantian jabatan Panglima TNI dengan pemutaran film G30S/PKI.

Sebelumnya dalam chanel Youtube Hersubeno Arief, Gatot Nurmantyo menyebut diancam dicopot dari jabatan Panglima TNI karena menyerukan nonton bareng film G 30 S/PKI.

"Jadi saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30 S/ PKI dengan pencopotan beliau," kata Donny kepada wartawan, Rabu, (23/9/2020).

 Di ILC, Fahri Hamzah Sindir Kabinet Jokowi Tak Siap Krisis, Dibentuk untuk Berpesta, Ubah Cara Kerja

Menurut dia, lengsernya Gatot dari pucuk pimpinan TNI karena akan memasuki massa pensiun.

Sudah tradisi di TNI atau Polri pergantian jabatan dilakukan menjelang masa pensiun.

"Karena kita tahu semua pimpinan apakah TNI-Polri pasti kan ada masa jabatan dan ketika memang masa itu berakhir kan pasti akan ada pergantian. Kan beliau tidak dicopot di tengah jalan kan? Beliau memang sesuai dengan masa jabatan dan sifatnya rutin," katanya.

Dianggap manuver politik

Sementara itu, anggota Komisi I DPR Jazilul Fawaid mengatakan, pengangkatan dan pemberhentian seorang panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden.

Saat Gatot Nurmantyo hendak diganti, saat itu Presiden telah melayangkan surat ke DPR untuk meminta persetujuan pengangkatan panglima baru, Presiden pun memberikan sejumlah alasan.

Namun, semuanya bersifat normatif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada.

"Sebenarnya yang paling tahu alasannya itu Pak Jokowi," ucapnya dalam diskusi daring bertajuk 'Mantan Panglima, Maumu Apa?', Minggu (27/9/2020).

 Kisah Polisi Muda, Saksi Kejamnya Peristiwa G30S/PKI, Lihat Aksi di Lubang Buaya, Yani Wis Dipateni

Kendati demikian politikus PKB itu menduga bahwa Gatot Nurmantyo tengah melakukan manuver politik lewat pernyataannya.

Manuver itu diduga berkaitan erat dengan rencananya pada Pilpres 2024 mendatang.

"Pernyataan Pak Gatot Nurmantyo itu menjadi rame justru bukan karena pernyataannya, karena ada makna explicit-nya, kalau saya diganti gara-gara pemutaran film G30S/PKI, maka presiden itu tidak suka kebijakan saya terkait pemutaran film," ujarnya.

"Saya juga husnudzon bahwa Pak Gatot Nurmantyo ini juga pengen jadi presiden, nggak ada masalah, karena beliau kan mantan panglima," imbuh Jazilul.

 Rocky Gerung Beber Akal Sehat Karni Ilyas Pulih, Sebut ILC Lembaga Penampung Kemarahan Publik

 TERNYATA DN Aidit Bukan Apa-apa, Sosok Dalang PKI di Indonesia, Bertemu Stalin dan Diminta Batalkan

 TRAGEDI G30S/PKI, SOSOK Jenderal yang Dibunuh PKI , Foto, Kisah Penemuan hingga Pengangkatan Jenazah

Namun, Wakil Ketua MPR itu mengingatkan, peristiwa G30S/PKI merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah yang tak boleh dilupakan.

Tujuannya, agar peristiwa serupa tidak terjadi atas nama aliran apapun pada masa yang akan datang. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved