Kisah Pilu Kakek Nenek di Samarinda Rawat Ketiga Cucunya, Pasca Ditinggal Wafat Anak dan Menantu
Kematian itu tidak ada yang tahu kapan ia datang. Tentu itu menjadi ketentuan dari Yang Maha Kuasa. kenyataan itu diterima oleh pasangan Misran (62) d
Penulis: Muhammad Riduan |
Misran mengungkapkan sudah hampir satu bulan lamanya ia tidak bekerja, karena belum ada panggilan lagi untuk berangkat ke Sangkulirang.
Namun, katanya, masalah pekerjaan ia tidaklah tebang pilih, misalnya ada pekerjaan di Samarinda yang membutuhkan tenaganya, ia bersedia.
Terlebih lagi cucunya yang paling tua, belum mendapatkan pekerjaan.
“Ini yang kakak belum dapat kerjaan, yang kedua adik-adiknya masih sekolah. Ya namanya kita kerja kan tidak pasti, tergantung rejeki,” ucapnya berharap.
Mauliddin Noor yang kala itu berada di samping kakek–neneknya, menceritakan keduanya sudah dianggap sebagai orang tuanya pengganti orang tua kandungnya, sekaligus menjadi pembimbing mereka.
“Sebelumnya kakek sama nenek tinggal di Sangkulirang, karena orang tua sudah tidak ada mereka berdua ke sini untuk membimbing kami dan sudah kami anggap orang tua,” ujarnya.
Diakuinya pula, dulu dia sempat bekerja sebagai sales, harus memutar otak untuk mendapatkan pekerjaan dan mencarikan kedua adiknya beasiswa, agar dapat melanjutkan sekolah.
“Sekarang jualan baju online, saat ini kedua adik saya yang menanggung biaya sekolah saya, sambil saya ikutkan beasiswa. Setidaknya mereka ada pegangan,” ucapnya.
Dengan adanya masa pandemi Virus Corona ( covid-19 ) ini, adik bungsunya Nurul Azkiya yang sekolah di SDN 005 Jalan Dr Soetomo haruslah melalui pembelajaran online.
Baca juga: 2 Gadis Pasangan LGBT Mutilasi Pria Muda, Terinspirasi Serial TV, Rayu Korban Pakai Jurus Lap Dance
Baca juga: Bandel, Bocah 8 Tahun Ditelantarkan dan Ditemukan di SPBU, Wajah Kiri Luka Diduga Dianiaya Orangtua
Namun si bungsu belum mempunyai ponsel dan juga masih membutuhkan bimbingan sang kakak untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah.<%2