Liga 1
Sebelum Liga 1 dan Liga 2 2020 Ditunda, 12 Klub Nyatakan Tidak Setuju Kompetisi Dilanjutkan
Sebelum Liga 1 dan Liga 2 2020 ditunda, 12 Klub nyatakan tidak setuju kompetisi dilanjutkan.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebelum Liga 1 dan Liga 2 2020 ditunda, 12 Klub nyatakan tidak setuju kompetisi dilanjutkan.
Sebelum PSSI dan PT LIB kembali menunda Liga 1 2020, ternyata sebanyak 12 klub yang setuju agar kompetisi tidak dilanjutkan.
Seperti diketahui, Liga 1 2020 yang rencananya bergulir 1 Oktober mendatang ditunda hingga satu bulan kedepan.
Ditundanya Liga 1 2020 sampai November mendatang karena PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tak mendapatkan izin untuk mengelar kompetisi di tengah pandemi covid-19 ini.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memilih berkonsentrasi untuk meminimalisir penyebaran covid-19 yang masih masif dan ditunda hingga bulan depan jadi pilihan yang tepat.
Namun, ternyata sebelumnya drama lanjutan Liga 1 2020 ini sudah cukup panjang berlangsung.
Baca juga: Pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra Sebut Penundaan Liga 1 dan 2 Kebijaksanaan yang Dilematis
Baca juga: NEWS VIDEO 4 Pemain Positif Covid-19, Presiden Persebaya: Ini Peringatan untuk Liga 1
Baca juga: Akibat Penundaan Liga 1 dan Liga 2, Mitra Kukar Hentikan Latihan Bersama
Baca juga: Liga 1 - Liga 2 Ditunda dan Terancam Ditiadakan, Ketua PSSI Sependapat dengan Pelatih Madura United
Dari bulan Juni lalu, setelah PSSI memutuskan kompetisi dilanjutkan September atau Oktober 2020, sudah menerima pro dan kontrak dari peserta klub Liga 1.
Hal itu diungkapkan oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, yang mengatakan memang sebelum-sebelumnya sudah ada sebanyak 12 dari 18 klub yang tidak setuju Liga 1 dilanjutkan.
"Kalau awalnya kan memang ada 12 klub yang tidak setuju dan enam klub yang setuju waktu itu," kata Ruddy Widodo kepada BolaSport.com, Rabu (30/9/2020).
Meski 12 klub yang tidak setuju, namun akhirnya keputusan Liga 1 tetap dilanjutkan dan kali ini kompetisi pun terancam bakal batal.
Bagaimana tidak? PSSI dan PT LIB menyatakan bakal melihat perkembangan kedepan juga, namun covid-19 di Indonesia masih tinggi.