Intip Budidaya Kepiting di Kampung Nelayan Berdasi Kariangau Balikpapan, Omset Tembus Rp 40 Juta
Pemanfaatan optimum dari pembudidayan kepiting atau akrab disebut zero waste telah berhasil dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Patra Bahari M
Baik dari kepiting bakau yang dewasa dan kepiting soka, KUB Patra Bahari Mandiri sudah memiliki langganan untuk memasok ke resto dan café ternama di Kota Balikpapan, dan tak sedikit orang yang datang ke Kampung Nelayan Berdasi untuk membeli kepiting tersebut.
Pada saat pandemi Virus Corona ( covid-19 ), kampung ini juga terkena dampaknya di mana terpaksa kepiting soka tidak dibudidayakan terlebih dahulu karena permintaan dari restoran juga menurun, namun atas kelihaian Kelompok Usaha Bersama, tempat tersebut masih ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal untuk memancing.
Baca juga: Di Mata Najwa, Jawaban Gibran Persis Jokowi, Najwa Shihab Tak Tinggal Diam, Terus Cecar Pertanyaan
Baca juga: Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Diundur? Menaker Beber Tahap 4 Baru Cair Separuh
Kampung ini juga dinobatkan sebagai Kampung Tangguh Nasional sebagai sebuah kampung ataupun usaha yang dapat bertahan selama pandemi covid-19.
Pertamina bersama dengan mitra penunjang juga melakukan pendampingan dan pelatihan dari sisi manajemen usaha.
Rustam, Ketua Kelompok Usaha Patra Bahari Mandiri mengatakan, sesuai dengan branding yang dibuat yaitu Kampung Nelayan Berdasi, nantinya semua pengunjung yang datang akan diberikan dasi sebagai ciri khas dan tiket masuk kawasan.
“Nelayan di Desa Solok Oseng merasa bahwa mereka juga memiliki kecerdasan dan kesempatan yang sama seperti para pengusaha besar serta harapan ke depannya, profesi nelayan ini dapat diperhitungkan dan manfaatnya dapat dirasakan bagi masyarakat terutama kami para nelayan,” ucap Rustam.
(TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)