Ternyata Inilah Alasannya Mengapa Pesawat Lepas Landas Lebih Berisiko Dibanding saat Mendarat
Ternyata Inilah alasannya mengapa Pesawat lepas landas Lebih berisiko dibanding saat mendarat
TRIBUNKALTIM.CO - Ternyata Inilah alasannya mengapa Pesawat lepas landas Lebih berisiko dibanding saat mendarat
Take off atau lepas landas dan landing (mendarat) adalah momen-momen paling mendebarkan saat melakukan perjalanan menggunakan Pesawat terbang.
Dikutip dari USA Today, konsultan keselamatan penerbangan John Cox mengatakan momen lepas landas dan mendarat adalah ketika Pesawat dalam jarak yang dekat dengan tanah.
Selain itu, pada proses ini ketika kecepatan Pesawat lebih lambat, dan Pesawat lebih banyak melakukan manuver, sehingga terasa sangat mendebarkan.
Menurut studi statistik Boeing, 16% kecelakaan fatal terjadi saat lepas landas dan pendakian awal, sementara 29% terjadi selama pendekatan dan pendaratan.
Yiannis Papelis, Ph.D., lulusan Teknik Elektro dan Komputer di University of Iowa juga menjelaskan bahwa lepas landas lebih berbahaya ketimbang pendaratan.
Hal ini karena hal yang salah ketika Pesawat lepas landas (take off) lebih banyak daripada saat mendarat (landing).
• JANGAN SEDIH DULU Bila Tak Lolos! Cek Dashboard WWW.PRAKERJA.GO.ID, Pengumuman Prakerja Gelombang 10
• TERBARU Kode Redeem Free Fire 1 Oktober 2020, Ada Event Spin, Hadiah Diamond dan Hayato Bobble Head
• Kumpulan Ucapan Selamat Hari Batik Nasional 2 Oktober 2020, Bisa Langsung Dibagikan ke Semua Medsos
• Sejarah Hari Ini, 2 Oktober, Hari Batik Nasional, Pengakuan UNESCO, Sejarah Batik dan Klaim Malaysia
Kemudian juga lebih sedikit pilihan jika terjadi kesalahan saat lepas landas dibanding saat pendaratan.
Perlu diingat bahwa mungkin lebih banyak kecelakaan yang berhubungan dengan pendaratan (seperti melewati landasan pacu, pendaratan dibatalkan, dan sebagainya), tetapi tingkat keparahannya terbatas.
Jika terjadi kesalahan mekanis saat lepas landas, yang terburuk adalah kehilangan kontrol baik sebagian maupun penuh sehingga tingkat keparahan risiko saat lepas landas akan jauh lebih tinggi.
Selain itu, saat lepas landas, tak hanya kondisi Pesawat yang terisi penuh dengan bahan bakar, mesin juga berada pada kekuatan penuh.
Ilustrasi Pesawat yang hendak lepas landas (Gambar oleh Bilal EL-Daou dari Pixabay)
Kehilangan kontrol terhadap Pesawat memberikan pilihan yang sangat sedikit bagi pilot.
Sementara bila dibandingkan dengan proses mendarat, jauh lebih rendah risikonya.
Sebagian besar Pesawat dapat mengosongkan jalan saat pendaratan, dan sebagai pilot punya waktu untuk merencanakan sesuatu jika ada yang salah.
Pilot juga memiliki lebih banyak kontrol dalam meningkatkan laju penurunan.
Mengenal Critical Eleven pada Penerbangan Pesawat
Selain itu, kamu juga perlu mengetahui tentang critical eleven pada dunia penerbangan.
Saat kamu bepergian menggunakan Pesawat terbang, kamu akan sering mendapat himbauan dari para awak kabin Pesawat.
Himbauan itu mulai dari cara menggunakan sabuk dengan benar, mematikan ponsel dan menegakkan sandaran kursi ketika Pesawat akan take off maupun landing.
Hal dilakukan bukan tanpa alasan, dalam dunia penerbangan ada istilah critical eleven, yakni sebelas menit paling krusial ketika dalam penerbangan.
Sebelas menit ini adalah tahap paling berbahaya yakni selama tiga menit setelah Pesawat take off, lalu delapan menit sebelum Pesawat melakukan pendaratan.
Oleh karena itu, selama total 11 menit ini pilot Pesawat harus fokus dalam mengendalikan laju Pesawat, pilot juga harus berkomunikasi dengan air traffic control (ATC) serta hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan penerbangan.
Pada masa critical eleven tersebut, komunikasi dua arah antara awak kabin dan pilot juga dibatasi.
Himbauan seperti melipat meja, membuka tirai jendela dan menegakkan sandaran kursi dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah proses evakuasu bila Pesawat dalam keadaan darurat.
Pada situasi darurat, seperti emergency landing, para penumpang diberikan waktu 90 detik untuk menyelematkan diri dari Pesawat karena resiko kekurangan oksigen dan terhidrup asap Pesawat cukup besar.
Dalam laporan dari Flight Safety, sebesar 80 persen kasus kecelakaan Pesawat terjadi pada 11 menit masa-masa krusial ini.
Pada masa Critical Eleven Pesawat dalam kondisi yang sangat rentan, sehingga gangguan kecil pada Pesawat akan mengakibatkan dampak yang besar terhadap penerbangan.
Berdasarkan hal itu pula lah, ketika kamu mendengar himbauan dari para awak kabin ketika Pesawat akan lepas landas maupun mendarat harus dipatuhi untuk keselamatan semua penumpang.
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)
Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com