Banjir Mengancam, DPRD Balikpapan Minta Pemkot Tertibkan Bangunan Pinggir Sungai dan Benahi Drainase
Banjir terus jadi ancaman bagi Kota Balikpapan, apalagi beberapa hari belakangan hujan deras terus mengguyur. Persoalan banjir ini menjadi sorotan an
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Banjir terus jadi ancaman bagi Kota Balikpapan, apalagi beberapa hari belakangan hujan deras terus mengguyur.
Persoalan banjir ini menjadi sorotan anggota DPRD Balikpapan.
Anggota DPRD Balikpapan Andi Arif Agung meminta Pemkot Balikpapan lebih serius dalam menangani permasalahan banjir
Apalagi, intensitas hujan di Kota Minyak dalam sepekan terakhir cukup tinggi.
"Jika terjadi hujan cukup deras, dapat mengakibatkan banjir di beberapa kawasan," kata Andi Arif Agung.
Pemerintah Kota, lanjutnya, harus menyiapkan masterplan penanganan banjir yang matang.
Strategi untuk menangani banjir di Kota Minyak pun diperlukan, mulai dari pemetaan kawasan rawan hingga upaya penanggulangan.
Menurutnya, ini bisa menjadi rujukan setiap program dan kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengatasi banjir.
"Berikan juga imbauan kepada masyarakat, melalui para pengurus RT, untuk rutin melakukan kerja bakti membersihkan kawasan lingkungan," ujarnya.
Termasuk pula menertibkan bangunan-bangunan yang berada di pinggir sungai dan drainase, termasuk memperbanyak daerah resapan air.
"Sehingga dapat meminimalisir bencana banjir," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kota Balikpapan tak pernah lepas dari masalah banjir. Jika hujan seharian, maka genangan air banyak bermunculan di sejumlah kawasan.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan mulai mengerjakan program penanganan banjir yang masih jadi fokus utama pemerintah.
Meski banyak anggaran terkena refocusing , namun pekerjaan drainase masih dipertimbangkan. Seperti tahun ini, ada lima titik akan dikerjakan.
Kabid Sumber Daya dan Air (SDA) dan Drainase Dinas PU Balikpapan, Rita mengatakan, dua titik banjir di antaranya sudah on progress, yakni di sekitaran Kantor Perwakilan Diraja Malaysia, di Kampung Baru Tengah, Balikpapan Barat, dan pengerjaan drainase tersier di Jalan Sutoyo, Gunung Malang, Balikpapan Tengah.
“Untuk pengerjaan di Barat, untuk menanggulangi banjir yang sering terjadi karena tidak ada pembuangan air langsung ke laut,” tuturnya.
Selain tak ada pembuangan langsung ke laut, saluran lainnya juga berada pada perbatasan rumah permukiman warga sehingga perlu upaya perbaikan.
Jalur yang menghubungkan Jalan Sultan Hasanuddin dan Jalan Letjen Suprapto juga ditutup sementara, untuk memperlancar gerak alat berat dan pemasangan kerangka beton di sepanjang jalur drainase.
Hal yang sama juga sedang dikerjakan di Jalan Mayjen Sutoyo, Gunung Malang. PU tengah mengerjakan drainase tersier.
Baca juga: TERUNGKAP Motif Pelaku Vandalisme di Mushala Darussalam, Sulit Kendalikan Emosi dan Tertekan
Baca juga: VIRAL Pesta Pernikahan Berubah Jadi Duka, Pengantin Wanita Meninggal Satu Jam Sebelum Ijab Kabul
Pasalnya, selama ini genangan air sering kali membanjiri badan jalan, terutama saat intensitas curah hujan tinggi.
Rita mengatakan, ada beberapa faktornya, selain ada peningkatan kapasitas tampungan, bisa juga disebabkan hambatan yang berasal dari sedimentasi atau sampah di saluran air tersebut.
“Jadi DPU melakukan peningkatan kualitas drainase tersier dan penyesuaian dimensi saluran,” katanya.
Selain dua lokasi tersebut, rencananya PU juga sudah memetakan pekerjaan serupa untuk daerah Beller, dan seputaran kawasan Danintel.
Kawasan itu dipilih setelah dipilah untuk menjadi skala prioritas pengerjaan tahun ini. Sebab sebelumnya PU berencana mengerjakan 30 titik banjir. (TribunKaltim.co/Miftah Aulia)