Penyesalan Mendalam Dandim 0907 Tarakan, Anak Buahnya Cacat Permanen Saat Terjun Payung

Komandan Kodim (Dandim) 0907 Tarakan, Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto merasa sangat berdosa atas tragedi yang menimpa satu anggotanya

Penulis: Risnawati | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN-Komandan Kodim (Dandim) 0907 Tarakan, Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto merasa sangat berdosa atas tragedi yang menimpa satu anggotanya pada 2008 silam.

"Tahun 2008 terjun di Karang Harapan di Tarakan Barat itu yang anak buah saya. Kuncup pparasut tidak mengembang. Saya sebagai komandan merasa sangat berdosa sekali," ujarnya kepada Tribunkaltara.com, Senin (5/10/20)

Satu kelalaiannya sebagai komandan, tidak memperhatikan kemampuan dan perlengkapan yang digunakan ia dan angotanya kala itu.

Baca Juga:NEWS VIDEO Sosok Pria di Samping Ayu Ting Ting Disorot, Ikut Rayakan Ultah Umi Kalsum

Baca Juga:SOSOK Cleaning Service Diduga Terkait Kebakaran Kejagung Terkuak, Akses Khusus, Tabungan Rp 100 Juta

Dari peristiwa itu, satu anggotanya alami cacat permanen.

Bapak 2 anak ini mengatakan, malam hari sebelum peristiwa itu terjadi, satu anggotanya yang diketahui bernama Kopral II Sumarno merasa dilema sebab anaknya sakit.

Sebagai komandan, Chandra memberikan pemahaman kepada Sumarno hingga ia kembali bersemangat.

Di hari berikutnya yakni 21 Mei 2008, akhirnya Chandra dan para anggotanya termasuk Sumarno melakukan penerjunan di Karang Harapan, Tarakan Barat.

Penerjunan awal tidak terjadi masalah, begitu tiba gilaran Sumarno, saat itu tiba-tiba terjadi masalah.

"Pada saat dia exit itu tiba-tiba pandangannya seperti kosong, dia loncat dari pesawat. Begitu saya periksa, benar alatnya dalam keadaan tidak ready, artinya ada permasalahan pada alat perlengkapannya saat penerjunan," terangnya.

Minim Waktu untuk Keluarga

Selain tragedi itu, Letkol Inf Chandra juga bercerita begitu minimnya pertemuan dia dan keluarganya demi tanggung jawab kepada negara yang harus ia tunaikan.

Bahkan dirinya tak bisa melihat istri tercintanya melahirkan buah hati pertamanya lantaran tugas yang harus ia laksanakan.

"Lahiran anak kedua saya tungguin, karena saat bertugas di Lebanon, saya minta izin untuk pulang (ke Indonesia) karena waktu itu memungkinkan untuk pulang," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved