Virus Corona di Samarinda

Masker Kain Bercorak Batik Khas Samarinda, Diminati Masyarakat Kota Tepian di Tengah Wabah Covid-19

Virus Corona di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur masih terus mengalami peningkatan

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Pengrajin masker bermotif batik khas Samarinda saat membatik, yang terletak di Jalan Pramuka, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (6/10/2020). TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Virus Corona di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur masih terus mengalami peningkatan.

Terbukti berdaaarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda pada Selasa (6/10/2020) ada penambahan 28 kasus terkonfirmasi positif Corona atau covid-19, sehingga total keseluruhan ada 3.029 kasus.

Berdasarkan hal berbagai macam diupacayakan segala pihak agar memutus mata rantai penyebaran virus yang bermula dari Wuhan tersebut.

Salah satunya dengan menjalankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, ketika beraktivitas di luar rumah.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Indonesia Hari Ini, 24 Jam Terakhir Tambah 4.007 Kasus Baru Covid-19

Baca Juga: Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Optimisme dan Keseimbangan Hadapi Pandemi Virus Corona

Berkenaan dengan hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2020, jenis masker kain bermotif batik banyak diminati kalangan masyarakat di Samarinda.

Banyak peminat tersebut diungkapkan oleh Silvi, Pengrajin atau pemilik usaha masker batik Atiiqna yang terletak di Jalan Pramuka, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

“Alhamdulillah selama pandemi ada peningkatan di masker, otomatis kita kewalahan untuk masker batiknya sendiri,” ujarnya Selasa, (6/10/2020).

Selanjutnya, Silvi menjelaskan masker kain batik yang dibuatnya dengan corak atau motif khas Kota Samarinda.

“Alhamdulillah mulai banyak yang mengenal dan banyak menyukai. Kita juga sudah mulai ke khalayaknya masker itu,” pungkasnya.

Masker Scuba Kurang Maksimal

Kabar ada yang mengatakan masker jenis buff dan masker scuba kurang maksimal dalam menangkal ganasnya penyebaran covid-19.

Melihat kondisi itu, Satgas Penanganan Corona angkat bicara, menjelaskan soal itu.  Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan penggunaan masker scuba dan buff kurang ampuh untuk mencegah virus corona (covid-19).

Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers perkembangan penanganan covid-19 secara virtual di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/9/2020).

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved