Virus Corona di Kutim

Pasien Covid-19 Membludak, Kapasitas Tempat Tidur di RSUD Kudungga Kutai Timur Sisa 21 Tempat Tidur

Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur, melalui tim gugus tugas percepatan penanganan Corona atau covid-19

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ MARGARET SARITA
Ruang mortuary RSUD Kudungga Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO 

Sementara pasien non covid-19, terpaksa dirujuk ke rumah sakit-rumah sakit swasta.

“Kalau yang 75 itu penuh, ada kamar lagi, yang untuk pasien VIP. Pasien dengan keluhan non covid, akan kami rawat di rumah sakit atau klinik swasta di Sangatta” ujarnya.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Rapid Test 100 Relawan Lebih, Sasar yang di Garda Terdepan

Baca Juga: Cara Bikin Tubuh Tetap Bugar Selama WFH Kala Pandemi Corona ala Lembaga Anti Doping Indonesia

Baca Juga: Kegunaan Pakai Masker, Mahfud MD Ingatkan untuk Tidak Diserang dan Pindahkan Corona ke Orang Lain

Sebelumnya, Dinas Kesehatan juga sudah mengajukan usulan rumah karantina, seperti yang dimiliki Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.

Namun, karena keterbatasan anggaran, usulan tersebut untuk sementara ditampung. Selain kembali mendirikan pos portal pintu masuk Kabupaten Kutai Timur.

Semua rencana tersebut akhirnya kandas, setelah anggaran APBD P ternyata tidak sesuai ekspektasi.

“Tadinya kita usulkan rumah karantina, di asrama gedung diklat. Namun, karena tempat itu digunakan para relawan, kami tidak jadi menempatkan pasien tanpa gejala di sana,” kata Bahrani.

Tak Ada yang Kebal covid-19

Sementara itu Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19 Wiku Adisasmito mengaku prihatin terkait masih ada anggota masyarakat yang tidak percaya terhadap bahaya covid-19.

Menurut Wiku, masyarakat harus membuka mata terhadap situasi saat ini yakni di seluruh belahan dunia merasakan akibat dari pandemi ini.

Hal itu disampaikan Wiku saat keterangan pers Perkembangan Penanganan covid-19 melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10/2020).

"Kita bisa melihat di TV, mendengar radio, dan membaca dari internet, bahwa kasusnya meningkat di dunia. Ini bukan hoax, ini kenyataan, tak ada yang kebal dari penyakit ini," kata Wiku.

Wiku pun meminta masyarakat agar memahami kondisi yang terjadi saat ini. Tentunya, saling mengingatkan dalam menerapkan protokol kesehatan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved