Tas Anyaman Rotan Bikinan Warga Suku Dayak Banyak Dilirik Wisatawan yang Berlibur ke Berau

Masyarakat Suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-biduk, Berau memiliki cara tersendiri mengisi waktu luang di tengah aktivitas sehari-h

Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
Salah seorang pengrajin tas rotan khas suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-Biduk, Berau. TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Masyarakat Suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-biduk, Berau memiliki cara tersendiri mengisi waktu luang di tengah aktivitas sehari-hari, khususnya kaum ibu.

Seperti dilakukan para ibu rumah tangga di wilayah Kampung Basap, Teluk Sumbang.

Aktivitas menganyam dilakukan di rumah masing-masing untuk mengisi waktu seharian di rumah.

Mereka nampak lihai dan telaten menyusun rangkaian rotan yang telah dipotong kecil-kecil menjadi suatu kerajinan yang bernilai seni tinggi.

Aktivitas tersebut adalah membuat kerajinan dari rotan yang bernilai ekonomi tinggi.

Selain memiliki nilai ekonomi, kerajinan tangan tersebut merupakan upaya melestarikan keterampilan yang telah ada sejak dulu.

Seperti yang dikatakan salah satu pengrajin, yakni Herlina.

Ia mengatakan, tas berbahan rotan ini sudah ada sejak nenek moyang suku Dayak.

Bahkan, keterampilan membuat tas rotan dipelajarinya sejak kecil dari orang tuanya.

Salah seorang pengrajin tas rotan khas suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-Biduk, Berau. TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
Salah seorang pengrajin tas rotan khas suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-Biduk, Berau. TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM (TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM)

"Saya dari kecil sudah belajar membuat tas rotan dari orang tua saya. Setiap hari di rumah saya dan anak saya membuat tas rotan.

Ini ciri khas budaya kami dan ketrampilan ini harus selalu ada agar tidak hilang dimakan zaman," ungkap Herlina, Selasa (6/10/2020).

Suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang disebut Suku Dayak Selatan yang terdiri Dayak Paleng, Dayak Gaggas, Dayak Panyombot dan Dayak Riwa.

"Kami di sini Dayak Selatan tapi terbagi beberapa suku, tapi memiliki satu bahasa suku," tuturnya.

Kerajinan tas rotan Suku Dayak Selatan, Kampung Teluk Sumbang memiliki nilai seni dan ekonomi tinggi.

Proses pembuatannya cukup memakan waktu lama.

Jika dijual harga bisa mencapai Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu.

"Pembuatannya tidaklah rumit, hanya membutuhkan waktu lama. Mulai mengumpulkan rotan dari kebun, mengeringkan rotan, hingga proses mengayam," jelasnya.

Tas rotan merupakan peralatan suku Dayak dari dulu hingga sekarang.

Jenis dan ukurannya pun beragam, dari ukuran kecil, sedang dan besar dengan model ransel dan selempang.

Baca juga: POLISI Tolak Laporan Relawan Jokowi Terkait Wawancara Kursi Kosong Najwa Shihab, Langkah Berikutnya?

Baca juga: TERKUAK! Motif dan Alasan Relawan Jokowi Laporkan Najwa Shihab ke Polisi Hingga Somasi Trans7

Baca juga: 5 Calon Kepala Daerah dan Wakil di Pilkada 2020, Meninggal Akibat Covid-19, Termasuk Bontang & Berau

"Tas rotan kami pergunakan setiap hari, bisa juga dipakai pergi ke ladang untuk mengisi bahan kebutuhan seperti makanan," tuturnya.

Kerajinan tas rotan juga cukup diminati wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan lokal hingga mancanegara.

Produksinya tidak ada target, tapi setiap hari warga menganyam tas rotan karena sudah kebiasaan sehari-hari.

"Saya sangat bangga, kerajinan kami ini sangat diminati wisatawan. Bahkan wisatawan asing pernah pesan langsung dari negaranya," ucapnya.

(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved