Virus Corona
GEJALA BARU VIRUS CORONA, Peneliti Temukan Masalah Saraf, Perubahan Kepribadian dan Hilang Memori
Berbagai penelitian teranyar menemukan karateristik baru dari penderita covid-19.
TRIBUNKALTIM.CO - Pandemi virus coorna hingga kini masih terus terjaid di berbagai belahan dunia.
Berbagai penelitian teranyar menemukan karateristik baru dari penderita covid-19.
Ada gejala-gejala baru yang dirasakan penderita selain gejala yang umum selama ini.
Beberapa gejala yang biasanya dialami oleh penderita Covid-19 adalah demam, batuk, kelelahan, dan kemampuan indra penciuman yang menurun.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa infeksi Virus Corona memunculkan gejala baru.
Penelitian terbaru dari Northwestern Medicine menunjukkan, gejala infeksi Virus Corona yang baru adalah munculnya masalah di sistem saraf.
• LENGKAP Jadwal Liga Inggris Pekan ke-5: Derby Merseyside Everton vs Liverpool, M City vs Arsenal
• Gelar Siraman 7 Bulan Kehamilan, Zaskia Gotik Dituding Hamil Duluan, Pernyataan Sirajuddin Mahmud
• RESMI! Kata Pelaksana Soal Prakerja Gelombang 11 Kapan Dibuka Tanggal Berapa, JPS Tak Kalah Menarik!
• Ramalan Zodiak Jumat 9 Oktober 2020, Aries Dilanda Dilema, Libra Mencari Gaya Hidup Baru
Mengutip dari BGR, gejala tersebut umum terjadi di antara 509 pasien Covid-19 yang terlibat dalam penelitian.
Sebanyak 42% mengalami masalah di sistem saraf saat infeksi berlangsung dan 63% mengalaminya setelah dirawat di rumah sakit.
Sedangkan 82% pasien menunjukkan pernah mengalami masalah saraf di beberapa titik selama sakit.
Berdasarkan laporan penelitian, ada beberapa gejala masalah sistem saraf yang dialami oleh pasien terinfeksi Virus Corona.
Gejalanya adalah nyeri otot, sakit kepala, ensefalopati (kelainan fungsi otak), pusing, kerusakan indra pencecap, dan indra penciuman.
Dari semua gejala yang telah disebutkan, ensefalopati adalah gejala yang paling serius. Gejala infeksi Virus Corona itu menyebabkan kebingungan, kehilangan memori, dan perubahan kepribadian.
Melansir dari BGR, pasien dengan ensefalopati memiliki tingkat kematian 21.7%. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pasien yang tidak memiliki gejala tersebut, yaitu 3.2%.
Meski hasil tersebut adalah penemuan terbaru, tapi sistem saraf yang bermasalah bukanlah hal baru dalam penelitian terkait Virus Corona.
Penelitian terdahulu menunjukkan, pasien Covid-19 masih mengalami gejala-gejala meski sudah dinyatakan sembuh.