Demo Tolak Omnibus Law
Pastikan Antar Surat Tuntutan Tolak Omnibus Law ke Pusat, DPRD Balikpapan Siap Ajak 5 Mahasiswa
Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja atau Ombimbus Law di depan Gedung DPRD Balikpapan berlangsung ricuh, Jumat (9/10/2020). Beberapa anggota wak
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja atau Ombimbus Law di depan Gedung DPRD Balikpapan berlangsung ricuh, Jumat (9/10/2020).
Beberapa anggota wakil rakyat pun keluar dari kantornya, salah satunya Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle.
Di hadapan massa aksi, Sabaruddin Panrecalle menyampaikan jika DPRD Kota Balikpapan siap mengantarkan semua tuntutan dari massa aksi.
“Kami DPRD Kota Balikpapan hadir di tengah-tengah kalian. Dan kami siap mendengarkan semua aspirasinya serta siap mengantarkan tuntutan ke DPRD pusat,” kata Sabaruddin Panrecalle.
"Jika tidak percaya surat akan kami antarkan, kami siap bawa lima orang perwakilan (mahasiswa) bersama kami ke Senayan," ujarnya.
Meski sudah ditemui anggota DPRD, namun massa aksi tadi tetap bersikukuh untuk menduduki gedung DPRD Balikpapan.
Mereka sempat meminta kawat berduri yang sudah dipasang oleh aparat untuk segera disingkirkan.
“Kami tidak akan bubar sampai UU Cipta Kerja dibatalkan. Kami mau masuk ke Gedung DPRD dan tolong segera di lepas kawat duri ini,” ujar Koordinator Aksi, Yosep dalam orasinya.
Kepala Kapolresta Balikpapan Dibalut Perban

Massa aksi tolak Omnibus Law serentak berdiri dan bergeser ke arah kanan, Jumat (9/10/2020) Jam 17.20 Wita.
Sekira 10 menit kemudian, massa melempar sejumlah botol air mineral ke arah gedung DPRD Balikpapan.
Kondisi mulai rusuh.
Selang sekian menit, massa aksi bertolak secara sporadis berlari membelakangi gedung DPRD Balikpapan, kocar-kacir.
Beberapa ke arah Pasar Klandasan, sebagian memasuki gang-gang warga.
Pantauan TribunKaltim.co, seorang demonstran tumbang dan terkapar di jalan.