Kebakaran Hebat Hanguskan 11 Rumah Warga di Permukiman Atas Laut Bontang Kuala

Kebakaran yang terjadi di permukiman atas laut Bontang Kuala menghanguskan 11 rumah penduduk. Ada 7 rumah rusak berat, sementara 4 bangunan lainnya t

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI
Warga permukiman atas laut Bontang Kuala geger. Si jago merah melalap 11 rumah penduduk, pada Selasa (13/10/2020) malam. TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Kebakaran yang terjadi di permukiman atas laut Bontang Kuala menghanguskan 11 rumah penduduk.

Ada 7 rumah rusak berat, sementara 4 bangunan lainnya terdampak akibat musibah kebakaran yang terjadi pada Selasa (13/10/2020) malam.

Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Bontang, Ahmad Yani saat dikonfirmasi TribunKaltim.co pada Rabu (14/10/2020).

"Iya, sudah kita data rumah-rumah yang terdampak akibat musibah kebakaran tadi malam. Nanti saya kirim datanya," katanya yang saat dihubungi berada di luar kota.

Setidaknya butuh waktu 3 jam untuk memadamkan api yang melahap 11 rumah warga di Bontang Kuala tersebut.

"Upaya penanggulangan selesai pada pukul 22.45 Wita," ucapnya.

Sekadar diketahui, petugas BPBD Bontang menerima informasi kebakaran pada 19.38 Wita.

Adapun tim pemadaman, di antaranya DPKP (PMK), Tim Pendukung Pemadaman terdiri dari BPBD, Polri, TNI, Satpol PP, Humas PKT, Manggala Agni, pihak kelurahan, PLN, Karang Taruna, Senkom, Rescue Hidayatullah, Ketua RT dan masyarakat.

"Tim medis yang membantu terdiri dari Dinkes (PSC 119 dan Puskesmas Bontang Selatan) dan PMI," tuturnya.

Petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan kebakaran di permukiman atas laut Bontang Kuala.

Tak hanya api yang jadi lawan mereka.

Angin laut dan kepulan asap harus mereka lawan saat proses pemadaman.

"Kolaborasi asap dan angin cukup menyulitkan, mas. Mata perih sekali diterpa asap yang dihembuskan angin kencang dari laut. Itu mengganggu konsentrasi dan penglihatan," kata salah satu petugas pemadam kebakaran, Selasa (13/10/2020).

Lokasi kebakaran yang berada di atas laut tak lantas membuat proses pemadaman mudah.

Risiko kecelakaan penindakan api malah makin tinggi.

Akses jalan sempit, di mana membuat langkah para petugas harus waspada.

Bila tidak, tak menutup kemungkinan, mereka tercebur ke laut.

Beberapa lubang menganga di akses jalan yang terbuat dari kayu tersebut.

"Kalau air aman. Kita punya mesin. Di bawah kita ini nggak akan kekurangan air. Tapi lihat sendirilah lokasinya begini, kalau tak konsentrasi bisa jatuh ke laut," tutur petugas yang enggan menyebutkan namanya kepada TribunKaltim.co di lokasi kebakaran.

Baca juga: Selesai Membaca Draft UU Cipta Kerja, Hotman Paris Ucapkan Selamat Kepada Buruh dan Pekerja

Baca juga: Belum Pasti Efektif, Pakar Epidemiologi Kritisi Niat Pemerintah Beli Vaksin Corona dari China

Baca juga: Pemerintah Siapkan DP Rp 36,7 Triliun, Tiga Menteri Jemput 100 Juta Vaksin Covid-19

Saat ditanya asal muasal api, hingga adakah korban jiwa, petugas pemadam di lokasi kebakaran belum mengetahui dengan pasti.

Lantaran mereka masih sibuk melakukan proses pemadaman.

"Nanti dulu, ya mas. Ini kami masih fokus memadamkan api. Nanti datanya sama komandan saya saja," ucapnya.

Di sekitar lokasi kebakaran banyak warga yang berkumpul menonton proses pemadaman.

Orang-orang tampak lalu lalang di jalan kayu selebar 2,5 meter di permukiman atas laut Bontang Kuala.

(TribunKaltim.co/Muhammad Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved