Demo Tolak Omnibus Law
Berakhir Kondusif, Demonstran Tolak Omnibus Law di Balikpapan Serentak Pulang tanpa Ricuh
Aksi demonstrasi menolak UU Ciptaker di depan gedung DPRD Balikpapan, Jumat (15/10/2020) selesai sekitar pukul 17.30 WITA
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Aksi demonstrasi menolak UU Ciptaker di depan gedung DPRD Balikpapan, Jumat (15/10/2020) selesai sekitar pukul 17.30 WITA.
Dimana pertunjukan sidang rakyat sendiri merupakan penutup dalam kegiatan aksi hari ini.
Korlap aksi, Alfahri Maulana Fattah mengatakan, bahwa selanjutnya akan ada unjuk rasa berjilid-jilid yang akan digelar berikutnya.
"Kita lihat bagaimana respon pemerintah. Apabila tidak ada respon, maka akan turun lagi," ucapnya.
Hingga unjuk rasa berakhir, elemen yang bergabung dalam massa aksi kali ini melibatkan sejumlah organisasi mahasiswa. Seperti GMNI, GMKI, HMI, PMII, LMND dan Koalisi Uniba.
Baca Juga: BREAKING NEWS Mahasiswa akan Sampaikan Aspirasi, Kantor Gubernur Kaltara Dijaga Polisi
Baca Juga: BREAKING NEWS Bontang Kuala Kebakaran, Rumah Permukiman di Atas Laut Dilalap Api
Dimana massa yang terkumpul sekira 70 hingga 80 orang ketika sidang rakyat usai.
Massa membubarkan diri setengah jam sebelum jam yang ditentukan, sekira 17.35 WITA, belum lagi ada seruan ingatan dari pihak kepolisian melalui pengeras suara untuk memberikan waktu segera mengakhiri kegiatan demonstrasi.
Sebelumnya, massa aksi menolak UU Ciptaker melakukan long march mulai dari persimpangan Plaza Balikpapan sampai ke gedung DPRD Balikpapan, Kamis (15/10/2020) sekitar pukul 13.50 WITA.
Di depan gedung DPRD Balikpapan, kawat duri terpasang mengelilingi gedung mulai dari pintu masuk hingga pintu keluar, menutupi jalan.
Di mana dari pagar duri tersebut, persis depan pintu masuk gedung DPRD Balikpapan, belasan aparat tampak bersiaga, baik dari Korps Brimob dan Polantas.
Sementara di seberang, kantor Walikota Balikpapan, pagar ditutup dan terpantau sekian Satpol PP sedang berjaga di pagarnya.
Dari sudut massa aksi, terlihat saling bergantian untuk orasi.

Baca juga: Ada Rencana Demonstrasi UU Cipta Kerja Kembali di Samarinda, Begini Tanggapan Pemkot