Debat Calon Walikota Samarinda
Anggaran 10 Persen dari APBD untuk Tanggulangi Covid-19, Begini Tanggapan 3 Calon Walikota Samarinda
KPU Samarinda menggelar debat calon Walikota di Hotel Mercure, Minggu (18/10/2020) pukul 20.00 wita. Moderator I Made Kertayasa membuka amplop ketiga
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- KPU Samarinda menggelar debat calon Walikota di Hotel Mercure, Minggu (18/10/2020) pukul 20.00 wita.
Moderator I Made Kertayasa membuka amplop ketiga terkait penanganan Covid-19.
Amplop ketiga tersebut ketika dibuka membahas tentang anggaran 10 persen dari APBD untuk penanggulangan Virus Corona ( covid-19 ).
"Berdasarkan pasal 71 Ayat 2 undang-undang nomor 36, tentang kesehatan mewajibkan pemerintah Kabupaten Kota menganggarkan minimal 10 persen dari APBD di luar gaji. Pertanyaannya apa komitmen dan strategi Anda untuk memenuhi kewajiban itu," tanya I Made Kertayasa kepada para calon Walikota Samarinda.
Pertanyaan tersebut pertama kali diberikan kepada Muhammad Barkati.
Ia akan tetap mematuhi aturan tersebut, jika tidak akan menyebabkan masalah hukum di kemudian hari.
"Bicara anggaran ya bicara duit. Bicara program juga bicara duit. Bicara duit pasti bicara aturan. Kalau langgar aturan pasti bermasalah. Kita akan selalu bekerja sesuai aturan. Dan Insya Allah kami berkomitmen untuk tidak melanggar aturan," ucap Muhammad Barkati.
Sementara itu calon Walikota nomor dua Andi Harun mengatakan, tidak hanya mempertahankan anggaran covid-19 10 persen dari jumlah APBD Kota Samarinda.
Bahkan jika dirinya terpilih nanti, ia berencana meningkatkan anggaran 10 persen dari total APBD tahun 2021 mendatang.
"Saya yakin di 2021, anggaran APBD alokasi di bidang kesehatan dipastikan melebihi 10 persen sebab masih akan fokus pola basis program pembangunan kita selama covid masih ada yang harus berbasis covid-19," ucap Andi Harun.
Sementara itu calon Walikota Samarinda nomor 3, Zairin Zain mengatakan anggaran penanganan covid-19 digunakan secara maksimal.
Bahkan jika memungkinkan anggaran penanggulangan covid-19 bisa ditambah di APBD tahun 2021.
"Sebanyak 10 persen itu akan ditambah dan harus. Sama dengan halnya, pemotongan 10 persen kemarin. Kita tidak siap program, anggaran nggak siap. Kita rencanakan kegiatan yang bisa manfaatkan dana itu.
Jangan sampai dana 10 persen tapi nggak dimanfaatkan. Itu diatur di UU agar tidak diganggu gugat soal kesehatan. Kalau perlu itu ditambah karena ada covid," ucap Zairin Zain.
Hingga berita ini diturunkan kegiatan debat masih berlangsung.
Diberitakan sebelumnya, moderator I Made Kertayasa membuka amplop kedua yaitu amplop B.
Amplop tersebut berisikan terkait minimnya infrastruktur dan sistem kesehatan tidak siap menghadapi covid-19.
"Kebijakan apa yang akan Anda lakukan untuk menghadapi infrastruktur dan sistem kesehatan itu," kata I Made Kertayasa.
Moderator menunjuk Andi Harun sebagai yang pertama menjawab pertanyaan tersebut.
Ia mengakui tidak bisa dipungkiri Samarinda memiliki fasilitas kesehatan yang rendah terkait penanganan covid-19.
Maka itu, salah satu caranya bekerja sama dengan fasilitas swasta seperti bekerja dengan hotel maupun fasilitas swasta lain untuk menjadikan tempat isolasi mandiri pasien covid-19.
"Ada fakta dan realitas kalau rumah sakit sangat terbatas dan infrastruktur kesehatan. Tapi program penanganan covid tidak boleh berhenti. Kita akan manfaatkan fasilitas publik. Ada wisma atlet, hotel penginapan. Lebih dari itu kita akan lakukan sinergi dan komunikasi forum pimpinan daerah," ucap Andi Harun.
Sementara itu calon nomor tiga Zairin Zain merespons hal tersebut serupa dengan calon Walikota Samarinda nomor dua, Andi Harun.
Ia tetap fokus melakukan peningkatan fasilitas seperti wisma atlet ataupun hotel yang ada di Samarinda.
Sementara itu menurut calon nomor satu Muhammad Barkati, peran pemerintah menjadi peran utama dalam penanggulangan covid-19.
"Memang menghadapi covid-19 perlu ada kebersamaan antara swasta, pemerintah, dan masyarakat. Kalau enggak ada itu ya tidak berhasil. Tapi, pemerintah harus tetap jadi leader dan ambil peran yg lebih besar. Sebab keputusan ada di pemerintah. Pemerintah jangan gampang menghindar dari tanggung jawab," ucap Muhammad Barkati.
Sebelumnya, Moderator I Made Kertayasa memberikan tiga pertanyaan dari amplop yang sudah disiapkan panelis, salah satu pertanyaan terkait penanggulangan covid-19.
Sebab Kota Samarinda menjadi kota yang memiliki dampak pasien positif Virus Corona cukup tinggi setelah Kota Balikpapan.
Peserta pertama yaitu Zairin Zain mengatakan untuk membantu masyarakat yang terdampak covid-19 itu bisa mengalokasikan dana 10 persen dari APBD ataupun Dana CSR perusahaan yang ada di Kota Tepian.
Dana tersebut bisa digunakan untuk melakukan tes swab ataupun pemberian sembako.
Sementara itu calon nomor satu Muhammad Barkati menjelaskan pemerintah memberikan penjelasan terkait bahaya covid-19.
"Pandemi tentunya ada pemahaman masyarakat tentang Virus Corona itu sendiri agar masyarakat kita tidak merasa ketakutan berlebihan," ucapnya.
Baca juga: Cerita Lengkap Siswa SMK Menikahi 2 Wanita Dalam Sebulan, Istri Kedua Baru Lulus SMP
Baca juga: Prabowo Sebut Demo UU Cipta Kerja Dibiayai Asing, Gerindra Luruskan Pernyataan: Berdasarkan Keilmuan
Baca juga: Malam Ini Debat Calon Walikota Samarinda. Cawali Siapkan 2 Pertanyaan, Berikut Regulasinya
Sementara itu Andi Harun menginginkan agar penanggulangan covid-19 tidak hanya fokus di sektor kesehatan saja.
Namun di sektor pemulihan ekonomi juga menjadi perhatiannya di tengah pandemi covid-19.
"Oleh sebab itu kita tidak hanya berbicara soal dana. Tapi ada Kegiatan konkret pengadaan vaksin dan tracking pemulihan ekonomi atau penanggulangan covid-19, dua-duanya berjalan secara paralel," ucap Andi Harun.
Setelah itu moderator membuka pertanyaan kedua dan dilanjutkan dengan memberikan tanggapan masing-masing calon.
(TribunKaltim.co/Jino Prayudi Kartono)