Longsor di Samarinda, Pohon Aren Setinggi 10 Meter Timpa Rumah Warga

Fenomena La Nina yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu, m

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Pohon aren dengan tinggi berkisar 10 meter menimpa sebuah rumah milik Sinaryansyah, Jalan Kakap, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Minggu (18/10/2020) dini hari tadi sekitar pukul 03.20 Wita. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Fenomena La Nina yang diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu, mulai menampakkan dampaknya.

Masyarakat diminta waspada saat curah hujan tinggi yang turun di langit Kota Tepian hingga akhir 2020.

Sabtu (17/10/2020) kemarin, hujan yang turun sangat lebat juga berakibat banjir di beberapa ruas jalan Samarinda.

Terbaru pada Minggu (18/10/2020) dini hari sekitar pukul 03.20 Wita, pohon aren dengan tinggi berkisar 10 meter menimpa sebuah rumah milik Sinaryansyah, Jalan Kakap, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, kali ini Warga RT 17 menjadi korban akibat longsor tersebut.

Setelah beberapa pekan lalu juga terjadi longsor di sebuah kebun milik warga pada 1 September 2020 silam.

Besarnya pohon yang menimpa rumah membuat bangunan terbelah menjadi dua, beruntung tak ada korban jiwa pada peristiwa kali ini.

Pemilik rumah, Sinaryansyah mengaku sebelum pohon menimpa rumahnya, baru saja pulang kerja, rasa letih belum terlepaskan, ia pun bergegas untuk istirahat.

"Saya baru saja pulang kerja, baru saja hendak melepas penat beristirahat saya mendengar ada suara gemuruh," ujar Suniaryansyah, ditemui Minggu (18/10/2020).

Gemuruh suara yang berasal dari atap rumah membuat ia beranjak dan membawa serta buah hatinya serta memberitahu sang istri agar keluar dari rumah, benar saja apa yang dipikirkan Sinaryansyah.

"Saya dengar seperti suara batu jatuh dari atas atap, langsung spontan melindungi anak dan istri," jelasnya.

Pohon yang terseret akibat longsoran tanah, seketika menimpa tepat di ruang kamar tidurnya, gerak spontan yang dilakukan Sinaryansyah menyelamatkan buah hatinya.

Beruntung tak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.

Dikonfirmasi saat melakukan penanganan di lokasi, Staf Operasional Dinas Pemadam Kebakaran ( Disdamkar ) Samarinda, Sunardi Siman beserta relawan gabungan, unsur Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) kota Samarinda, dan juga Tagana Samarinda menegaskan, peristiwa yang terjadi dini hari tersebut mengakibatkan satu rumah rusak parah dan satu bangunan terkena dampak.

Baca juga: Cerita Lengkap Siswa SMK Menikahi 2 Wanita Dalam Sebulan, Istri Kedua Baru Lulus SMP

Baca juga: Prabowo Sebut Demo UU Cipta Kerja Dibiayai Asing, Gerindra Luruskan Pernyataan: Berdasarkan Keilmuan

Baca juga: Malam Ini Debat Calon Walikota Samarinda. Cawali Siapkan 2 Pertanyaan, Berikut Regulasinya

"Ada dua rumah, satu rumah rusak parah dan satu lainnya terdampak di bagian dinding dan atap rusak," tutur Sunardi Siman.

Besarnya pohon membuat tim harus menggunakan empat alat mesin potong yaitu gergaji mesin (chain saw). 

Sunardi menambahkan, terdapat satu pohon yang masih berdiri kokoh di sekitar lokasi, pihaknya pun akan melakukan pemangkasan lanjutan dan mengajak warga setempat dapat melakukan pemangkasan secara perlahan.

"Ada satu pohon yang potensi bisa jatuh juga, karena tanah kondisinya labil takutnya bergerak, menjatuhi rumah warga. Kami menyarankan pada warga untuk pelan-pelan dipangkas," ucap Sunardi Siman.

(TribunKaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved