News Video
NEWS VIDEO Seorang Pria di Kutai Barat Iseng Bikin Mandau Hasilnya Ternyata Diluar Dugaan
Seluruh bahan yang dijadikan gagang, sarung dan pernak pernik Mandau tersebut diperoleh dari hutan dan melalui tahapan proses yang cukup panjang.
TRIBUNKALTIM.CO- Ancaman Pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhir membuat kondisi perekonomian dihampir seluruh daerah mengalami hambatan, termasuk di wilayah Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Dimana, seluruh kegiatan masyarakat termasuk UMKM maupun pemerintahan di Kutai Barat serba dibatasi bahkan beberapa diantaranya terpaksa bekerja dari rumah (fork from home) demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Namun demikian, ada yang menarik dari salah satu warga di Kutai Barat bernama Nyoman (41) selama kegiatan work from home (WFH).
Warga yang tinggal di Kelurahan Simpang Raya, Kecamatan Barong Tongkok itu tak tinggal berdiam diri lalu pasrah dengan keadaan tetapi dia mengisi kesibukannya selama di rumah dengan kearifan tradisional dan berhasil menciptakan puluhan jenis Mandau dengan berbagai jenis dan karakternya.
Pria yang akrab disama Yoman itu awalnya mengaku iseng saja sekaligus menyalurkan hobi seni mengukir dan membuat Mandau.
Namun diluar dugaan, Mandau hasil ciptaannya itu jumlahnya sudah hampir ratusan unit.
" Mengisi waktu karena kondisi juga kemudian mengingat kesibukan sudah tidak ada karena situasi seperti ini (Covid-19).
Kebetulan hobi juga kenapa tidak kita mengembangkan kearifan lokal seperti Mandau ini. Terutama kita orang Dayak di pedalaman hal-hal yang seperti ini merupakan hal yang utama sebenarnya terkait di kehidupan kita," kata Nyoman saat ditemui Tribunkaltim.co, Senin (19/10/2020).
Untuk diketahui, Mandau merupakan senjata tradisional masyarakat Dayak di Kalimantan. Setiap rumpun suku Dayak memiliki Mandau dengan ciri khas tersendiri dalam hal motif, ukuran maupun bentuk, meskipun secara umum memiliki kemiripan.
Nyoman juga mengatakan kehidupan modern saat ini membuat hampir tidak ada lagi pemuda suku Dayak khususnya di Kutai Barat yang tertarik untuk menjadi pengrajin Mandau padahal Mandau itu sendiri merupakan budaya warisan masyarakat Dayak terdahulu.
" Kemajuan yang serba modern ini menurut saya sudah sangat jarang ada pemuda yang mau mempertahankan budaya seperti ini padahal ini sangat penting karena ada keunikan tersendiri didalamnya," ungkapnya
Nyoman dibantu beberapa rekannya memfokuskan diri pada pembuatan Kumpang (sarung) dan Hulu (gagang) Mandau beserta pernak-pernik lainnya, sedangkan besi mandau dipesan dari pande besi.
Seluruh bahan yang dijadikan gagang, sarung dan pernak pernik Mandau tersebut diperoleh dari hutan dan melalui tahapan proses yang cukup panjang.
Kayu yang diambil kemudian dijemur selama beberapa hari kemudian diukir hingga menyerupai bentuk dan jenis karakter Mandau yang diinginkan.
" Terkait dengan situasi yang sekarang ini rasanya cukup paslah yah untuk mengisi kekosongan waktu di rumah apalagi kita kemarin sempat dianjurkan work from home (WFH).