Salut! 45 Tahun Sol Sepatu di Balikpapan, Sugiarto Antarkan Anak Jadi Sarjana di UGM dan Kepolisian
Kepala keluarga adalah aktor penting dalam sebuah rumah tangga. Semua permasalahan keluarga, tak pernah luput dari pikiran sang imam
Penulis: Heriani AM | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kepala keluarga adalah aktor penting dalam sebuah rumah tangga. Semua permasalahan keluarga, tak pernah luput dari pikiran sang imam.
Menjajakan kaki di Balikpapan sejak tahun 1972 setelah hijrah dari Solo, dilakukan sendiri oleh Sugiarto.
Ia mengaku mengikuti jejak kakaknya, yang sudah jauh lebih dulu mengadu nasib di kota Minyak.
Ia meninggalkan anaknya yang masih berumur 1 bulan waktu itu.
Merasa kondisi ekonominya mulai membaik, ia kemudian mengajak istri dan ketiga anaknya turut serta.
Baca juga: Walikota Balilpapan Terbitkan Surat Edaran, Tempat Bermain Anak Diizinkan Buka
Baca juga: Resmi, Keputusan Sri Mulyani Soal Pajak Mobil Baru 0 Persen, Sudah Beri Insentif Industri Otomotif
"Ikut kakak saya, tapi tahun lalu sudah meninggal. Sebelumnya keliling, tahun 72 itu. Tiga tahun berikutnya, baru punya tempat," ujarnya saat ditemui disela aktivitasnya.
Diakuinya, menetap di samping kantor pos bersama 5 orang temannya ia lakukan tahun 1975.
Mereka membangun bersama, dan pajaknya dibayar bersama.
Sugiarto adalah salah seorang dari 5 tukang sepatu di samping Kantor Pos Balikpapan, jalan Jendral Sudirman No 31, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota.
Diusianya yang sudah tak muda lagi, yakni 73 tahun, tangannya masih lincah menempel lem pada sol sepatu, lalu dijahit satu persatu dengan teliti.
Beralaskan bangku kecil, ia tampak serius memperbaiki alas kaki yang menumpuk di depannya.
Sesekali ia memperbaiki letak kacamatanya yang melorot.
Baca juga: Tampil Gemilang Saat Lawan Inter Milan, Masa Depan Ibrahimovic di AC Milan Bakal Lebih Panjang