Tak Hanya Andalkan Keindahan Alam, Tempat Wisata Harus Punya Daya Tarik Tambahan
Panitia Kerja (Panja) Pemulihan Pariwisata Komisi X DPR RI menyerahkan 24 rekomendasi penting untuk pemulihan pariwisata nasional, setelah beberapa bu
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Panitia Kerja (Panja) Pemulihan Pariwisata Komisi X DPR RI menyerahkan 24 rekomendasi penting untuk pemulihan pariwisata nasional, setelah beberapa bulan terakhir terdampak wabah Virus Corona ( covid-19 ).
Sejumlah destinasi wisata yang sudah lama ditutup, kini bisa dibuka kembali dengan berbagai rekomendasi dari Komisi X DPR RI.
Menurut Ketua Panja Pemulihan Pariwisata Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian di Balikpapan, saat ini di masa pandemi covid-19, pihaknya tidak terlalu fokus dulu pada wisatawan dari mancanegara.
Namun menaruh perhatian besar pada wisatawan lokal.
"Misalnya orang Samarinda ke Balikpapan, bisa naik mobil. Atau bahkan dari Balikpapan Utara ke Balikpapan Timur," ujarnya, Rabu (21/10/2020).
Menurutnya, lokasi wisata lokal ini harus dibenahi.
Di Balikpapan terkenal akan wisata pantainya, ada pantai Manggar, Lamaru, Nirmala, Benua Patra dan lainnya.
Hanya saja, lanjut wakil rakyat daerah pemilihan Kalimantan Timur ini, dapat ditambah daya tarik lain, misalnya dikaitkan dengan agrowisata.
"Contoh ibu-ibu ke pantai, sambil cari tanaman, metik sayur. Kalau anak muda bisa wisata sejarah. Harus ada daya tarik yang ditambah terus. Harus kreatif, tidak bisa hanya mengandalkan alam," ucap perempuan yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini.
Disinggung soal akses di mana banyak menjadi keluhan masyarakat ketika menuju lokasi wisata tersebut, Hetifah mengatakan soal akses masih cukup memadai, meski memang butuh pembenahan.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Santi Whiteside, Wanita Berdarah Batak yang Maju di Bursa Pilkada Australia
Baca juga: Alami Pelecehan, Nenek 70 Tahun di Palembang Hajar Pria Pemabuk Pakai Tangan Kosong, Pelaku Pingsan
Baca juga: Jadi Bahan Olokan Meme, Respons Gubernur Kaltim Isran Noor: Habisin Baterai Saja
"Kalau akses, sudah lumayan kok, tidak terlalu jelek juga. Sebetulnya, tidak semua dari pemerintah pusat. Hal-hal yang bisa ditangani pemerintah provinsi, oleh provinsi. Begitu pula pemerintah daerah," tuturnya.
Selain itu, di masa pandemi ini pihaknya terus memberikan dukungan untuk destinasi desa atau kelurahan wisata.
"Akan kita perbanyak di tahun 2021. Karena apa? Kalau dulu kita fokus ke 10 destinasi Bali baru. Destinasi yang besar untuk meraih wisatawan internasional. Namun saat ini kita fokus dulu ke wisatawan lokal," ucapnya.
(TribunKaltim.co/Heriani)