Terungkap Suami Tak Ada di Rumah Saat Pemerkosaan, Ibu Rangga Sedang Hamil dan Ngidam Nasi Bebek

AY menyebutkan, ia butuh uang saat itu, karena Istrinya korban DN yang sekarang sedang hamil 4 bulan kepingin makan daging bebek.

SERAMBINEWS.COM/ZUBIR
Kondisi rumah korban DN di tengah hutan setelah kejadian masih dipasangi police line. Foto direkam berapa hari lalu. 

Namun apakah yang mengintip di rumahnya itu SB atau bukan, korban DN tidak tahu karena dia tidak bisa melihat dengan jelas, suasana agak gelap pada malam hari itu.

"Berapa minggu sebelum kejadian, memang ada berapa kali orang mengintip di rumah. Tapi siapa dia? DN tidak tahu. Maka setelah itu, DN meminta izin pada saya agar menjemput anaknya RG supaya ada teman di rumah," ujar AY.

AY bercerita, empat hari sebelum kejadian itu, suami korban AY (24), sempat bertegur sapa dengan pelaku SB (41), hal ini mengisyaratkan antara tersangka SB dengan suami korban, AY sudah saling kenal. Namun hubungan mereka tidak begitu akrab.

Insiden memilukan itu terjadi di rumah gubuk mereka tinggal yang letaknya berjauhan dari permukiman penduduk lain dan berada di sekitar hutan dan kebun sawit, di Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020).

"Sekitar 4 hari sebelum kejadian, pelaku SB lewat depan rumah dan sempat bertegur sapa dengan saya.

Kiban bang ? (gimana bang?) tanya SB, saya jawab nyan keuh lage nyo (ya seperti ini lah)," ujar AY, Selasa (20/10/2020) kepada Serambinews.com.

Menurut suami korban ini, waktu itu tersangka SB berjalan melintasi rumahnya, menuju kebun sawit keluarganya yang berada agak jauh dari sekitar tempat tinggalnya.

AY mengaku belum kenal akrab dengan SB, karena dia pun baru enam bulan menetap di lokasi itu, sebelumnya AY tinggal di Gampong Birem, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur.

Apalagi, selama 6 bulan terakhir, AY dan DN tidak selalu berada di sana, mereka terkadang sebulan pulang, lalu pergi lagi ke Kabanjahe, Sumatera Utara karena bekerja di kebun sayur dan buah.

Biasanya selama ini, jelas AY, dalam seminggu terkadang 4 atau 3 hari ia pergi mencari uang ke sungai di daerah Gampong Birem dengan cara menjala udang.

Inilah bocah Rangga, anak berusia 9 tahun yang tewas saat ikut membantu melawan pemerkosa ibunya.
Inilah bocah Rangga, anak berusia 9 tahun yang tewas saat ikut membantu melawan pemerkosa ibunya. (IST)

Kebisaannya, AY berangkat ke sungai pada sore harinya, dan tengah malam sudah pulang ke rumah, sekitar pukul 23.00 WIB atau 23.30 WIB dan paling telat pukul 01.00 WIB.

"Selama ini jika ke sungai menjala udang saya selalu pulang ke rumah malamnya. Malam naas itu saya tidak pulang, rencana memang akan pulang pagi, karena perlu uang untuk membeli daging bebek yang dipesan DN," sebutnya.

Namun, suasana semua berubah, ketika tersangka SB mendatangi rumah tempat tinggal AY malam itu dan merudapaksa istrinya, DN, serta membacok anaknya RG hingga gugur.

Masih banyak kisah di balik insiden memilukan itu, namun belum terungkap ke permukaan.

Baca juga: Akhirnya John Kei Bicara, Tak Tinggal Diam Terancam Hukuman Mati, Keterangan Berbeda dengan Nus Kei

Baca juga: SEGERA DIBUKA, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11, Kuotanya Cuma Sedikit, Simak Bocoran Tanggal

Baca juga: ANDA TERMASUK? Pelamar CPNS Merasa Gagal Jangan Sedih Dulu, Bisa Isi Formasi Kosong, Lihat Kriteria

Baca juga: Daftar Bantuan UMKM Tak Bisa Online, Datang Langsung, Simak Cara Pencairan Banpres Produktif di BRI

BOLEH PULANG

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved