Dukung Wisata Mangrove, Pokdarwis Mentawir PPU Bikin Oleh-oleh Sirup dan Dodol Buah Pidada

Bagi para wisatawan yang ingin menikmati wisata bahari wajib berkunjung ke Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU),

TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Ketua Podarwis Desa Mentawir, Lamale memegang produk sirup pidada yang bisa dimanfaatkan sebagai oleh-oleh. TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM- Bagi para wisatawan yang ingin menikmati wisata bahari wajib berkunjung ke Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Sebab di sana pengunjung akan disuguhkan oleh keindahan panorama mangrove yang masih hijau dan asri, di situ pengunjung juga bakal melihat bekantan, dan di waktu tertentu pula ikan pesut dan lumba-lumba biasanya akan muncul di daerah mangrove tersebut.

Selain mangrove, di sana juga terdapat wisata lain di antarnya air terjun, kuburan tua, serta arung jeram.

Berbicara tentang wisata, di Kelurahan Mentawir ini pengunjung juga bisa menjumpai pusat oleh-oleh yang wajib dibeli buat keluarga di rumah.

Ketua Pokdarwis, Lamale berinisiatif membuat oleh-oleh khas Mentawir yang berbahan dasar dari buah pidada.

Ya, buah pidada atau perepat adalah sejenis pohon yang biasanya berada di rawa-rawa tepi sungai atau hutan bakau dalam bahasa latinnya adalah rhizopora.

Lamale berinisiatif untuk mengolah buah pidada yang ada menjadi beragam olahan sehingga bisa ia pasarkan dan dijadikan sebagai oleh-oleh khas Mentawir.

Beragam olahan itu di antaranya adalah sirup pidada, dodol pidada dan juga pupur dingin pidada.

"Kita selalu produksi untuk oleh-oleh wisatawan, semua olahan dari buah pidada, ada sirup dan lulur dingin, dodol," kata Lamale, Minggu (25/10/2020).

Ketua Pokdarwis Desa Mentawir itu mengungkapkan per bulannya dia bisa menjual sirup pidada sejumlah 200 hingga 300 botol.

Baca juga: Wanita Tewas di Kolam Penangkaran Buaya Berau dengan Kondisi Tangan Diikat, 10 Saksi Didalami

Baca juga: Denok Meninggal karena Covid-19, Tika Bravani Keluar dari Sinetron Tukang Ojek Pengkolan: Ini Takdir

Baca juga: Link dan Cara Daftar Online BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Khusus Tangerang, Cek Penerima eform.bri.id/bpum

Untuk harga, ia membandrolnya Rp 20.000 per botol.

"Saya selalu produksi terus kadang satu bulan bisa terjual hingga 200 hingga 300 botol sebulan, kita jual sampai Kota Balikpapan hingga kota Samarinda," kata Lamale.

Selain tiga oleh-oleh itu, ke depan Lamale berencana untuk membuat oleh-oleh lain tetapi berbahan dasar buah pidada, yaitu gula merah pidada dan teh buah pidada.

Walaupun masih home industry, Lamale mengungkapkan saat ini masih mempelajari dan akan mengurus Perizinan Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT).

Sehingga produk miliknya bisa dijual hingga keluar daerah.

(TribunKaltim.co/Dian Mulia Sari)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved