Perang Armenia vs Azerbaijan, Pasukan Garda Revolusi Iran Mulai Dimobilisasi ke Perbatasan

Perang Armenia vs Azerbaijan berpotensi meluas. Iran telah bersiaga di perbatasan wilayah perang Armenia vs Azerbaijan.

Editor: Budi Susilo
(Hossein MERSADI / FARS NEWS / AFP )
ILUSTRASI Pasukan Garda Revolusi Iran. Perang Armenia vs Azerbaijan berpotensi meluas. Iran telah bersiaga di perbatasan wilayah perang Armenia vs Azerbaijan. 

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini dalam Persentase Terkecil, Sudah Banyak yang Sembuh

Baca Juga: Dokter Reisa Beberkan 2 Hal yang Bisa Dilakukan Warga dalam Penanganan Covid-19

Baca Juga: UPDATE Pasien Covid-19 di Indonesia yang Sembuh Capai 80 Persen, Kasus Aktif Corona Menurun

Pada minggu pertama pertempuran peluru mortir berulang kali meleset keluar perbatasan.

Seorang anak berusia 6 tahun terluka akibat tembakan itu.

Armenia dan Azerbaijan terlibat konflik di Nagorno-Karabakh selama beberapa dekade.

Baca Juga: Wapres Maruf Amin Beber Sejak Zaman Nabi Ada Pandemi, Ada Pola Pentingnya Cuci Tangan

Baca Juga: Bukan Teori Semata, Kemendikbud Meminta Mahasiswa Sosialisasikan Protokol 3M Tangkal Corona

Wilayah etnis Azerbaijan itu memisahkan diri dari Baku dalam perang tahun 1909-an.

Kedua pihak juga enggan mematuhi seruan gencatan senjata dari dunia, sejak perang yang meletus pada 27 September.

Pada Kamis (22/10/2020) Azerbaijan mengatakan, telah mengambil kendali penuh atas perbatasannya dengan Iran ketika melancarkan serangannya di Nagorno-Karabakh, membuat pasukan Armenia di dekat perbatasan itu harus mundur. Armenia sendiri juga berbatasan dengan Iran di sisi barat lautnya.

Armenia dan Azerbaijan sekali lagi menyepakati gencatan senjata dalam konflik Nagorno-Karabakh, yang berlaku mulai Senin (26/10/2020).

Baca Juga: Ada 6 Klaster Pelaku Kerusuhan dalam Demonstrasi UU Cipta Kerja, Peneliti Senior LIPI Membeberkan

Baca Juga: Harap tak Ada Lagi Demo UU Cipta Kerja, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Dekati Rektor Kampus

Kesepakatan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS), setelah gagalnya dua gencatan sebelumnya untuk menghentikan konflik di wilayah sengketa tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved