Gaya Hidup
Memajukan Bangsa di Sektor Ekonomi, Pasutri Muda Ini Putuskan Jadi Pengusaha di Usia 25 Tahun
Memajukan Bangsa di Sektor Ekonomi, Pasutri Muda Ini Putuskan Jadi Pengusaha di Usia 25 Tahun
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Memajukan Bangsa di Sektor Ekonomi, Pasutri Muda Ini Putuskan Jadi Pengusaha di Usia 25 Tahun
Tepat 28 Oktober, Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Tonggak sejarah yang terjadi pada 28 Oktober 1928 ini mencetuskan ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia.
Sejak dulu peran dan kebangkitan Pemuda amat penting bagi kemajuan bangsa.
Generasi boleh berganti, tetapi Pemuda pada zamannya lah yang memegang kendali kemana arah negara menuju: maju, terbelakang, atau jalan di tempat!
Di era kekinian, bagaimana generasi mengisi buah perjuangan para pemuda terdahulu. Satu di antaranya adalah upaya memajukan bangsa lewat sektor ekonomi.
Masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan tentu familiar dengan pasangan suami istri Nanda Adi Surya dan Putri Rachmadania.
Keduanya sempat menghebohkan dunia maya, dengan konten inspiratif mereka.
Memulai usaha dari nol berdua, dari cinta semasa remaja, hingga suami istri dengan putri cantik yang mewarnai hari.
Memulai sebuah perjuangan, dan mau berjuang adalah sebuah tindakan mulia. Begitu menurut pria yang akrab dengan influencer Arief Muhammad ini.
Salah seorang pengusaha sukses di usia yang cukup muda di kota Minyak. Ia baru berumur 25 tahun!

Ia berpendapat, jika dulu, perjuangan Pemuda berjuang melawan penjajah, yang bersumpah bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu dengan menghunus senjata pada kompeni.
Saat ini, Pemuda berjuang untuk memajukan bangsa, lewat karya inovatif yang bernilai ekonomi tinggi.
"Saya membuka lapangan pekerjaan, untuk mengurangi pengangguran di Balikpapan tentunya. Saya juga membuka usaha. Membuka wawasan karyawan saya, mendidik mereka bukan hanya terfokus pada satu jobdesk, namun berani mencoba hal baru lainnya," ujarnya.
Makna Sumpah Pemuda, menurutnya adalah semangat juang. Pahlawan kita melakukan penjualan bukan semata-mata memikirkan dirinya sendiri saat itu. Namun semuanya. Anak cucunya. Efeknya sangat terasa saat ini.