Serunya Mata Najwa Semalam, Fadjroel Rachman Emosi, Tunjuk-tunjuk Wakil BEM SI, Ernest Kritik Jokowi
Serunya Mata Najwa semalam, Fadjroel Rahman emosi lalu tunjuk-tunjuk wakil BEM SI, sedangkan Ernest Prakas mengkritik Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
"Gini yah, kadang-kadang kita merasa rakyat Indonesia merasa dengan media sosial sekarang, ini menjadi mengerikan karena kadang-kadang tiba-tiba kita dilaporin ke polisi,"
"Yang ngelaporin sih memang bukan pak Jokowi tapi relawan Jokowi," jelas Ernest.
Dia menyarankan seharusnya Jokowi menegur aksi orang yang membelanya jika melakukan aksi yang tak seharusnya.
"Nah sebagai yang direlawani, kalau nggak setuju sama kelakuan relawannya ya mbok ngomong, maksud saya gitu,"
Sebaliknya Ernest meminta Presiden tidak lepas tangan begitu saja.
"Jangan 'Ah itu kan relawan saya, buka saya'. Ya nggak bisa juga dong!"
"Kalau misalnya saya ada relawan Ernest Prakasa kelakuannya saya nggak setuju, saya sentil kupingnya gitu,"
"Jadi buat saja kebebasan pendapat saat ini memang secara formal diizinkan. Tapi di represifitas nggak diketahui," katanya.

3. Debat Jubir dan Perwakilan Mahasiswa
Jubir Jokowi Marah
Selanjutnya Najwa Shihab kemudian mempertanyakan komitmen mahasiswa dalam melaksanakan aksi saat kenyataan kebebasan dibatasi.
"Saya ingin ke Bayu. Bayu ini membuat menjadi berfikir dua kali kalau mau melakukan aksi atau seberapa jauh ini mempengaruhi teman-teman di lapangan," tanya Najwa.
"Pertama, dengan idealismenya mahasiswa, sama sekali kita tidak takut terhadap represifitas yang ada di lapangan maupun di luar lapangan," kata Bayu yang jadi perwakilan BEM se-Indonesia.
Menurutnya, setelah aksi, teman-temannya sering kali diteror.
"Cuma di sini saya ingin menyampaikan yang disampaikan oleh pak Fadjroel tadi bahwasanya kita diberikan kebebasan buat berpendapat dan seterung. Sebetulnya represifitas yang terjadi bukan hanya di lapangan ketika kita aksi. Tapi pascaksi pun, sebelum aksi pun itu terdapat represifitas,"