Tegas,Pemerintah Belgia Pecat Guru Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad, Beda dari Presiden Prancis Macron

Pemerintah Belgia ternyata lebih santun dibandingkan sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron dalam menyikapi kasus kartun Nabi Muhammad SAW.

AHMAD AL-RUBAYE / AFP
Guru di Belgia dipecat setelah tunjukkan kartun Nabi Muhammad, mengikuti ulah guru Perancis. Foto: Demonstran Irak membawa poster selama demonstrasi melawan Presiden Perancis Emmanuel Macron dan istri di depan kedutaan besar Prancis di Baghdad pada 26 Oktober 2020. Seruan untuk memboikot barang-barang Prancis berkembang di dunia Arab dan sekitarnya, setelah Presiden Emmanuel Macron mengkritik kaum Islamis dan bersumpah untuk tidak menyerah terkait kartun menggambarkan Nabi Muhammad SAW. Komentar Macron muncul sebagai tanggapan atas pemenggalan kepala seorang guru, Samuel Paty, di luar sekolahnya di pinggiran kota di luar Paris awal bulan ini, setelah dia menunjukkan kartun Nabi Muhammad selama kelas yang dia pimpin tentang kebebasan berbicara. 

1. Kencani Guru Sendiri

Thesun.co.uk memberitakan, Macron pertama kali jatuh cinta kepada Brigitte Trogneux yang tak lain adalah gurunya sendiri.

Brigitte Trogneux saat itu berusia 39 tahun, sedangkan Macron berusia 15 tahun.

Brigitte adalah guru drama.

2. Senang Wanita Bersuami

Macron yang menjadi Presiden Perancis termuda ternyata juga menyenangi wanita yang telah bersuami.

Brigitte Trogneux yang dia kencani saat masih sekolah, ternyata telah memiliki suami dan telah mempunyai anak.

Meski demikian, dia seperti cuek.

“Mereka mengadakan pertemuan pribadi ketika Emmanuel baru berusia 15 tahun,” kata seorang mantan teman sekelas di sekolah swasta di Amiens, yang dijalankan oleh Yesuit Katolik Roma yang ketat.

“Dia pikir dia sangat kreatif dan mendorong dia untuk menjadi dewasa mungkin. Dia biasa menahannya untuk pekerjaan tambahan. Itu adalah pembicaraan di sekolah. ”

Yang lain berkata: “Dia terpesona oleh bakat sastranya. Dia menulis puisi dan dia membacanya."

Brigitte mempunyai anak, Sebastien, yang usianya dua tahun lebih tua dari Emmanuel Macron, dan putri tertuanya Laurence seumuran, mengelola klub teater sekolah tempat Emmanuel menjadi aktor pemula.

3. Melawan Perintah Orangtua

Orangtua Macron, keduanya seorang dokter, menghalangi percintaannya dengan sang guru, sehingga ia memindahkan sekolah anaknya itu ke Paris.

Ketika Macron berusia 16 tahun, mereka mengakui cinta mereka.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved